Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Sindir Guterres Tak Masukkan Saudi ke ‘Daftar Hitam’, Penulis Yaman: Seolah Anak-anak Kami Gugur tanpa Pembunuh

Sindir Guterres Tak Masukkan Saudi ke 'Daftar Hitam', Penulis Yaman: Seolah Anak-anak Kami Gugur tanpa Pembunuh

POROS PERLAWANAN – PBB pada Jumat 18 Juni lalu mengumumkan, Antonio Guterres memutuskan untuk mencantumkan Ansharullah dalam daftar hitam pelanggar hak anak-anak. Namun tindakan serupa tidak dilakukan terhadap Saudi. Hal ini memicu reaksi pedas dari para petinggi Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman.

Dilansir Fars, Ansharullah pada Sabtu menyatakan, Sekjen PBB dengan keputusan ini telah menempatkan diri dan lembaga pimpinannya dalam daftar aib. Menurut Ansharullah, Guterres telah membuktikan bahwa PBB adalah sebuah lembaga tidak penting, yang digunakan negara-negara kuat untuk menyimpangkan kebenaran dan merampas hak bangsa-bangsa tertindas.

“Anak-anak Yaman tahu siapa yang membunuh mereka dengan pesawat dan blokade atas negara mereka. Mereka tahu siapa yang telah menjual darah dan masa kecil mereka demi memperpanjang masa jabatannya. Anak-anak Yaman yang tak berdosa merasa iba kepada Sekjen PBB karena dia memiliki masalah moral dan kejiwaan,” tandas Kantor Politik Ansharullah.

Muhammad Amin al-Hamiri, anggota Sekretariat Jenderal Partai al-Silm wa al-Tanmiyah dan analis politik Yaman, membuat tulisan tentang hal ini di situs milik Ansharullah. Ia menulis, ”Perang dan blokade Yaman telah membongkar skandal PBB di hadapan berbagai kejahatan yang terjadi di negara ini selama berlangsungnya perang dan blokade.”

Dengan judul “Skandal PBB, Anak-anak Kami yang Gugur Tidak Punya Pembunuh”, al-Hamiri menyinggung pengabaian Guterres terhadap kejahatan Koalisi Saudi yang membunuhi anak-anak Yaman.

“(PBB) berusaha untuk menunjukkan diri sebagai penengah netral yang tidak tahu apa-apa. Namun akhirnya karakteristik asli orang-orang di PBB menghalangi hal itu terjadi. Fakta bahwa mereka hanyalah orang-orang bayaran pun terungkap.”

“Alih-alih menempatkan para penjahat dalam daftar hitam kejahatan perang, PBB malah mencantumkan korban serangan dalam daftar tersebut; korban yang secara hukum internasional memiliki hak untuk membela diri”, tulis al-Hamiri.

“Namun tidak ada yang perlu ditakutkan, sebab tindakan PBB ini justru akan mempertegas komitmen rakyat Yaman terhadap opsi-opsi benar mereka, yang sudah diambil sejak awal agresi. Bangsa Yaman tahu bahwa Tuhan akan bersama mereka dalam semua tantangan dan perkembangan,” tandasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *