Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Statemen Ngawur Menlu Irak Dikecam Pedas Petinggi Poros Perlawanan

Statemen Ngawur Menlu Irak Dikecam Pedas Petinggi Poros Perlawanan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, salah satu petinggi al-Nujaba merespons keras pernyataan Menlu Irak, Fuad Hussein tentang Poros Perlawanan. Ketua Dewan Politik al-Nujaba, Ali al-Asadi menyebut Hussein tidak meyakini persatuan di Irak.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Sumaria baru-baru ini, Menlu Irak mengatakan, ”Di Irak tidak ada yang bernama (Poros) Perlawanan. Orang-orang yang melawan Pemerintah Irak adalah teroris, bukan Perlawanan. Perlawanan terhadap siapa? Siapa yang kau perangi dan kau hadapi?”

Al-Asadi pun memberi tanggapan dengan mencuit, ”Ya, kau tidak tahu apa arti Perlawanan. Sebab suatu hari dahulu, kau pernah menyinggungnya dan mengatakan bahwa kami (etnis Kurdi) bukan bagian dari Irak. Hari ini juga kau tidak memahami pentingnya pembelaan terhadap martabat Irak dan nilai darah-darah yang tumpah di jalan ini”.

Pada tahun 2017 silam, Kawasan Kurdistan mengadakan referendum ilegal untuk memisahkan diri dari Irak. Namun Arbil terpaksa membatalkan hasil referendum usai Baghdad menjatuhkan sanksi dan Mahkamah Agung Irak membatalkan referendum ilegal tersebut. Saat itu, Hussein, yang berasal dari Kurdistan, menyambut positif referendum tersebut.

“Orang ini (Hussein) tidak belajar ABC politik dan dasar-dasarnya, namun berada di pucuk perangkat diplomasi Pemerintah. Kami akan mengajarkan kepadanya kepantasan-kepantasan yang diperlukan untuk itu, serta memberitahunya untuk bersikap sopan saat berbicara tentang Poros Perlawanan,” imbuh al-Asadi.

Sekjen Kataib Sayyid al-Syuhada, Abu Ala al-Walai pun menanggapi pernyataan Menlu Irak tersebut. Melalui akun Twitter-nya, ia mencuit, ”Serangan AS ke basis-basis Kelompok Poros Perlawanan kami bukan hal mengejutkan dan bisa diprediksi, (sebab) kami tengah berjuang untuk membebaskan negeri dari para penjajah, yang oleh orang-orang buta hati di negara kita diklaim tidak ada.”

“Hal yang aneh adalah omongan Menlu kita dan serangannya terhadap Poros Perlawanan serta sikap skeptisnya terhadap peran Poros Perlawanan dalam membela Tanah Air. Jelas bahwa masalah orang-orang seperti ini bukan hanya tidak mencintai Irak, tapi juga karena tidak belajar sejarah,” imbuhnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *