Loading

Ketik untuk mencari

Irak Iran

Syahid Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis, Dua Pelindung Pemerintah dan Bangsa Irak

Syahid Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis, Dua Pelindung Pemerintah dan Bangsa Irak

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Syahid Qassem Soleimani adalah legenda yang selama bertahun-tahun akan dikenang oleh bangsa Irak sebagai seorang penyelamat dan pelindung mereka. Para analis Irak berpendapat bahwa orang-orang Irak, baik besar maupun kecil, menyebut Syahid Soleimani sebagai benteng kukuh mereka di hadapan terorisme dan penjajahan. Bersama dengan saudaranya, Syahid Abu Mahdi al-Muhandis, ia telah melindungi Pemerintah dan bangsa Irak.

Langkah besar dan penting pertama Syahid Soleimani dalam melindungi Irak kembali ke tahun 2014 kala kota Mosul jatuh ke tangan ISIS. Di masa itu, ketika Irak kembali terseret dalam sebuah perang mengerikan, Syahid Soleimani bertemu dengan ulama panutan Irak, Ayatullah Ali Sistani. Pertemuan itu menghasilkan fatwa jihad untuk memerangi ISIS dan bahkan bisa menyelamatkan Pemerintah Pusat Baghdad yang saat itu di ambang kejatuhan.

Di saat ISIS menduduki satu per satu kota-kota di bawah pengawasan pasukan AS dan siap menyerbu Baghdad, Syahid Soleimani terjun langsung bersama pasukannya ke medan perang.

Langkah penting kedua yaitu mengorganisasi pasukan relawan Irak yang disebut al-Hashd al-Shaabi. Pasukan relawan ini memiliki peran besar dalam kemenangan Irak atas ISIS dan hingga kini adalah salah satu tiang penting antara instansi dan brigade-brigade militer.

Ketika sebagian pihak berusaha mengesankan keterlibatan Syahid Soleimani sebagai bentuk intervensi asing dan mencoba mengeruhkan hubungan kedua negara, PM Irak saat itu, Haidar al-Abadi, menyebut Syahid Soleimani sebagai salah satu sekutu utama Baghdad dalam membasmi ISIS.

Bukan hanya melindungi Pemerintah Baghdad, Syahid Soleimani juga membantu kawasan Kurdistan Irak tiap kali membutuhkan pertolongan.

Syahid Soleimani banyak membantu operasi-operasi Arbil terhadap ISIS dan mencegah kelompok teroris ini memasuki Ibu Kota Kurdistan tersebut. Bersama dengan Syahid Abu Mahdi, ia memimpin Tentara Irak dan pasukan Perlawanan dalam membebaskan kota Amerli di Provinsi Salahuddin, merebut kembali Tikrit, dan memerangi ISIS di Samarra.

Mantan Dubes Irak di Uni Eropa, Jawad al-Handawi mengatakan, ”Tak satu pun kawan atau lawan yang mengingkari peran dan capaian dua martir ini bagi Irak, dan pada hakikatnya, keamanan Kawasan dan penduduknya. Mereka telah mengorbankan nyawa demi melindungi Irak dan rakyatnya dari utara hingga selatan.”

Pakar urusan politik Irak, Qasim al-Gharawi juga menyatakan, ”Banyak politisi dan orang militer Barat yang hingga akhir dekade lalu tidak pernah mendengar nama Qassem Soleimani. Namun dengan dimulainya perang panjang di Suriah, terutama perang di Irak, kepopuleran panglima ini pun mendunia. Barat berhadapan dengan mimpi buruk yang berbeda dengan film-film mereka; mimpi buruk yang begitu mereka benci dan tak punya pilihan selain harus menghadapinya.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *