Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Teheran Tegaskan Tak Terintimidasi ‘Ocehan’ Bernada Ancaman yang Berulang Kali Dilontarkan Trump

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Iran membalas serangan verbal Presiden AS, Donald Trump setelah dia terus mengoceh dengan sumpah-serapah sambil terus mengancam Republik Islam.

Berbicara dalam sebuah percakapan telepon dengan pembawa acara radio konservatif Rush Limbaugh pada hari Jumat, Trump berkata, “Iran tahu itu, dan mereka telah diberi tahu: Jika Anda bermain-main dengan kami, jika Anda melakukan sesuatu yang buruk pada kami, maka kami akan melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.”

Kata-kata kotor yang dilontarkan Trump disensor di siaran tunda radio tersebut, tetapi tertangkap dalam siaran langsung Limbaugh dan diabadikan dalam transkrip di situsnya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh kemudian menanggapi Trump, men-tweet bahwa Iran tidak akan terintimidasi dan lebih suka “memilih tanggapan terhadap kejahatan AS”, termasuk sanksi ilegal dan pembunuhan Komandan Anti-teror Letnan Jenderal Qassem Soleimani di Irak pada Januari lalu.

“Rakyat Iran tidak terintimidasi oleh retorika penindasan dari rezim AS yang gagal dan buta hukum.”

“Rakyat kami akan mengusahakan segala cara dalam membela martabat Iran. KAMI akan memilih tanggapan terhadap kejahatan AS -termasuk sanksi sadis & pembunuhan kriminal terhadap musuh ISIS # 1 Gen Soleimani.” – Saeed Khatibzadeh (@SKhatibzadeh) 9 Oktober 2020.

Sementara itu, Juru Bicara Tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyebut kalimat-kalimat intimidasi yang keluar dari Trump hanya sebagai cara untuk menaikkan elektabilitasnya yang makin jeblok menjelang Pilpres AS.

“Upaya Tuan Trump untuk menampilkan dirinya sebagai orang yang tangguh tidak mengejutkan karena pemilihan Presiden di Amerika semakin dekat,” kata Alireza Miryousefi kepada mingguan Amerika Newsweek.

Dia juga mencatat bahwa Iran tidak akan mundur dalam menghadapi pernyataan Trump, atau oleh keputusan pemerintahannya untuk menggandakan sanksi atau bahkan tindakan seperti pembunuhan Jenderal Soleimani.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *