Loading

Ketik untuk mencari

Analisa

Mengenal ‘Senjata Baru’ Trump yang Tak Juga Mempan Tundukkan Rakyat Iran

Mengenal 'Senjata Baru' Trump yang Tak Juga Mempan Tundukkan Rakyat Iran

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Jubir Kemenlu AS mengaku khawatir atas gentingnya penyebaran Corona di Iran. Dia mengklaim negaranya siap “membantu” Iran untuk menghadapi dampak-dampak dari pandemi ini. Namun, hanya berselang sehari usai klaim-klaim ini, Kemenkeu AS menjatuhkan sanksi atas 18 bank Iran, sebagai bagian dari apa yang disebut “Kebijakan Tekanan Maksimum”.

Yang menarik adalah, bank-bank yang baru dijatuhi sanksi tersebut bertugas untuk memindahkan sumber-sumber finansial guna membeli obat dan makanan. Bank-bank asing yang bekerja sama dengan bank-bank Iran ini pun praktis telah mendapatkan izin yang diperlukan dari Kemenkeu AS untuk tujuan tersebut.

Pada hakikatnya, sanksi-sanksi baru AS ini sama saja dengan deklarasi perang ekonomi, medis, dan pangan terhadap rakyat Iran untuk menundukkan mereka di hadapan kelaparan dan pandemi Corona. Alasannya, bangsa ini telah menggagalkan upaya AS selama beberapa dekade untuk menciptakan celah antara rakyat dan Pemerintah. Washington selalu berusaha memprovokasi bangsa Iran untuk melawan Pemerintah dan Pemimpin mereka. AS mengklaim, sanksi-sanksi itu ditujukan kepada Pemerintah Iran, bukan rakyat.

Padahal, target pertama dan terakhir sanksi-sanksi ini, juga yang lain, adalah rakyat Iran. Meski demikian, AS selalu membumbui sanksi-sanksi ini dengan kebohongan dan kemunafikan. Washington berkoar, tujuan sanksi adalah mempersempit ruang gerak Pemerintah Iran dan menghalangi IRGC dari sumber-sumber finansial, juga mencegahnya membantu Poros Perlawanan di Kawasan.

Namun, sanksi-sanksi baru atas 18 bank Iran diberlakukan tanpa dibumbui dusta dan secara langsung menargetkan rakyat Iran. Tujuannya mempersulit upaya untuk menghadapi Corona dan menyediakan perangkat-perangkat yang dibutuhkan rumah sakit di Iran.

Sanksi baru AS atas rakyat Iran bukan kesalahan pertama dan terakhir Pemerintahan Donald Trump. Trump telah melakukan berbagai kekeliruan dan kebijakan mematikan atas rakyat Iran. Salah satunya adalah keluar secara sepihak dari JCPOA dan sanksi sepihak atas Iran.

Kejahatan-kejahatan terhadap rakyat Iran ini adalah saran dari PM Israel Benyamin Netanyahu, kawan karib menantu Trump, Jared Kushner. Tujuan tindak-tindak jahat ini adalah memaksa rakyat Iran bertekuk lutut dan berunding dengan AS.

Sudah 4 tahun berlalu sejak Netanyahu memberi saran kepada Trump, tapi rakyat Iran masih tidak menyerah dan pemimpinnya tidak memberi muka sama sekali kepada AS dan para musuh. Iran pun tidak terisolasi, dan justru Trump yang kian terkucilkan dan peluang kemenangannya di Pilpres AS terus meredup.

Di koper Trump, tidak ada obat yang tersisa kecuali “obat-obat untuk menjatuhkan sanksi atas Iran.” Dengan senjata obat-obat ini, Trump menyebut dirinya sebagai “pemimpin tangguh” yang telah “menundukkan para pasien di rumah-rumah sakit Iran”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *