Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Tiba di Kairo, Delegasi Poros Perlawanan Palestina Siap Bahas Stabilisasi Gaza

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Delegasi Gerakan Poros Perlawanan Hamas memasuki Ibu Kota Mesir untuk membahas perkembangan politik dan lapangan terbaru mengenai Jalur Gaza yang diblokade, yang baru-baru ini dilanda perang Israel.

Para pejabat, yang tiba di kota itu atas undangan Kairo pada Selasa, dipimpin oleh Kepala Biro Politik Ismail Haniyeh, kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Wakil Pemimpin Hamas, Mousa Abu Marzouq dan Wakil Haniyeh, Saleh al-Arouri menemani delegasi bersama lima tokoh senior lainnya dari kelompok itu.

Lebih dari 260 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, 39 wanita, dan 17 orang tua, menjadi martir, dan 1948 lainnya terluka selama perang bulan lalu.

Pernyataan itu mengatakan bahwa pembicaraan tersebut akan menaruh fokus “khusus” pada Operasi Pedang al-Quds.

Kelompok Poros Perlawanan asal Gaza itu meluncurkan kampanye bersenjata untuk mempertahankan wilayahnya dan wilayah Palestina lainnya dari agresi Israel selama perang 12 hari.

Hamas menembakkan lebih dari 4.000 roket ke wilayah pendudukan selama operasi, yang memaksa rezim Zionis menuntut gencatan senjata.

Mesir telah berulang kali terlibat dalam proses negosiasi yang melibatkan Palestina dan Tel Aviv di masa lalu, termasuk perang terbaru.

Menurut pernyataan Hamas, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Presiden Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat, Mahmoud Abbas, juga akan mengikuti pembicaraan yang tertunda antara Hamas dan pejabat Mesir.

Beberapa outlet berita telah menduga bahwa negosiasi itu juga untuk membahas potensi pertukaran tahanan antara Gaza dan wilayah pendudukan dan kepastian lebih lanjut dari gencatan senjata, sebagai masalah penting lainnya.

Hamas baru-baru ini merilis rekaman Gilad Shalit yang sebelumnya tidak terlihat. Shalit seorang polisi Israel, yang ditahan kelompok itu dari tahun 2006 hingga 2011. Dirilis juga sebuah trek audio milik Avera Mengistu, seorang Israel lainnya yang sedang ditahan.

Kelompok tersebut telah menahan para sandera sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi yang berpotensi untuk membebaskan ribuan warga Palestina, yang ditahan dalam kondisi mengerikan di penjara-penjara Israel. Dengan mempertahankan Shalit, Hamas berhasil mengamankan pembebasan lebih dari 1.000 narapidana Palestina.

Sumber Hamas sebelumnya melaporkan bahwa Gerakan itu telah setuju untuk berpartisipasi dalam negosiasi Kairo dengan syarat bahwa pembicaraan akan memprioritaskan stabilisasi situasi di Gaza.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *