Trump Halangi Satgas Corona Hadiri Sidang Kongres, Pelosi: Gedung Putih Takut Kebenaran Soal Kinerja Buruknya Tangani Corona Terungkap
POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, para pejabat senior AS menyatakan, saat ini anggota Satgas Corona Gedung Putih dan lembaga-lembaga utama yang terlibat dalam penanganan pandemi harus “fokus pada pekerjaan mereka dan tidak perlu hadir di sidang dengar pendapat Kongres.”
Menurut laporan Hill, para legislator Demokrat di Kongres mengkritik kinerja Pemerintahan Donald Trump dalam menangani pandemi Corona. Mereka meminta agar Ketua Satgas Corona Gedung Putih, Anthoni Fauci dan anggotanya hadir di sidang dengar pendapat Kongres.
Namun Gedung Putih pada hari Senin 4 Mei lalu melarang kehadiran anggota Satgas di Kongres. Gedung Putih menyatakan, anggota Satgas tidak berhak memenuhi panggilan sidang yang akan digelar Mei ini.
Larangan ini direspons pedas oleh Ketua DPR AS. Nancy Pelosi mengatakan, mungkin Pemerintahan Trump khawatir jika kebenaran diungkapkan.
Dalam wawancara dengan CNN, Pelosi menyebut alasan pemanggilan anggota Satgas ke sidang Kongres. Ia menyatakan, DPR harus menentukan anggaran khusus untuk penanganan Corona. Sebab itu, DPR membutuhkan informasi yang diperlukan sebelum mengesahkan anggaran.
Statemen Pelosi ditanggapi oleh seorang pejabat senior AS. Kepada Hill, pejabat anonim itu mengatakan, ”Dalam situasi luar biasa ini, semua sumber daya kita harus fokus pada penanganan Corona. Saat ini, semua pihak harus berada di posisinya masing-masing dan memprioritaskan penanganan pandemi.”
Menurut Hill, pejabat itu berdalih bahwa alih-alih menghabiskan waktu berjam-jam di Kongres untuk menjawab banyak pertanyaan dari Demokrat, para anggota Satgas lebih baik menggunakan “jam-jam vital” mereka untuk melaksanakan tugas.
Sebelum ini, Gedung Putih juga telah melarang Fauci menghadiri sidang Komite Penentu Anggaran di DPR AS.
Para pejabat AS masih saja berdebat sengit soal topik kehadiran di sidang, padahal saat ini penyebaran virus Corona terus meningkat di negara tersebut.
Selain telah menginfeksi sekitar 1,2 juta warga AS, virus Corona juga telah menewaskan hampir 70 ribu orang di Negeri Paman Sam.
