Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi

Turki al-Faisal: Saudi Harus Punya Bom Nuklir

Turki al-Faisal: Saudi Harus Punya Bom Nuklir

POROS PERLAWANAN – Mantan Kepala Badan Intelijen Saudi dan Dubes Saudi untuk AS, Turki al-Faisal berbicara soal upaya Riyadh untuk memiliki bom nuklir.

Diberitakan Fars, hal ini diutarakan al-Faisal saat diwawancarai stasiun televisi AS MSNBC, Kamis 18 November malam.

Mengulang kembali klaim bahwa Iran ingin memproduksi bom nuklir, al-Faisal berkata, ”Sebelumnya sudah saya katakan secara terbuka, kami mesti melakukan apa yang harus dilakukan. Di antaranya adalah mengembangkan sebuah bom nuklir untuk melindungi kami dari potensi nuklir Iran.”

Meski begitu, mantan diplomat Saudi ini menambahkan, ”Saya tidak punya posisi di Pemerintahan sehingga saya bisa mengatakan apa yang diinginkan Pemerintah dalam masalah ini. Ini adalah pandangan pribadi saya.”

Pada November 2017 lalu, Pemerintah Saudi mengumumkan proyek pembuatan dua reaktor besar. Negara-negara seperti Rusia, China, AS, Prancis, dan Korsel telah mengirimkan proposal mereka kepada Riyadh.

Sebelum itu, dilaporkan bahwa China dan Korsel tengah membangun sejumlah reaktor kecil di Saudi.

Tahun lalu, harian AS Wall Street Journal membeberkan pernyataan seorang pejabat Barat. Dia berkata bahwa tempat pembuatan “Kue Kuning” terletak di sebuah kawasan terpencil di barat laut Saudi bernama al-Ala.

Mengutip dari sejumlah pejabat Barat, harian AS ini melaporkan bahwa Saudi dengan bantuan China telah membangun fasilitas untuk memproduksi Kue Kuning uranium; fasilitas yang digunakan untuk bahan bakar reaktor nuklir.

Laporan Wall Street Journal menyebutkan, tindakan Saudi ini membuat Otoritas AS mengkhawatirkan aktifnya opsi pengembangan senjata nuklir di Saudi.

Beberapa hari setelah laporan ini dipublikasikan, New York Times menulis, ”Badan-badan intelijen AS tengah mengkaji secara cermat upaya Saudi untuk membangun infrastruktur yang diperlukan bagi produksi bahan bakar nuklir; infrastruktur yang bisa menempatkan Kerajaan (Saudi) di jalur pembuatan senjata nuklir.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *