Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Twitter dan Pentagon Bersekongkol Ciptakan Akun-akun Palsu di Seluruh Dunia

Twitter dan Pentagon Bersekongkol Ciptakan Akun-akun Palsu di Seluruh Dunia

POROS PERLAWANAN – Sebuah pembeberan fakta menunjukkan bahwa kendati Twitter mengklaim telah menghapus propaganda Pemerintahan, media sosial ini telah bekerja sama dengan Kemenhan AS (Pentagon) untuk menyebarkan akun-akun palsu yang diklaim sebagai milik warga Timteng.

Dilansir al-Alam, Daily Mail menulis, ”Meski Twitter menegaskan soal ‘upaya terkoordinasi’ untuk ‘mengidentifikasi dan menggagalkan rekayasa di berbagai platform dengan dukungan pemerintahan,’ namun media sosial ini telah bekerja sama dalam operasi penyebaran akun-akun palsu yang mempropagandakan dan memuji kebijakan AS”.

Menurut Daily Mail, persekongkolan ini berlangsung sejak tahun 2017 hingga 2020. Para manajer senior Twitter terhubung dengan lembaga-lembaga intelijen militer dalam sebuah proyek online rahasia bernama “PsyOp”. Mereka mempromosikan akun-akun yang mengklaim bahwa serangan drone-drone AS di Yaman hanya menargetkan teroris, bukan warga sipil.

Hal ini dibeberkan oleh jurnalis asal San Fransisco dan penulis di Intercept, Lee Fang. Dia memublikasikan bagian ke-8 dari apa yang disebutnya sebagai “file-file Twitter” pada Selasa lalu.

“Kendati telah dijanjikan bahwa kanal-kanal propaganda pemerintahan telah ditutup, dokumen-dokumen Twitter menunjukkan bahwa raksasa medsos ini secara langsung telah membantu operasi infiltrasi Tentara AS. Twitter di balik layar mengonfirmasi operasi Tentara AS di dunia maya serta menyokong dan melindunginya secara khusus,” ungkap Fang.

“Meski Twitter tahu bahwa akun-akun propaganda Pentagon menggunakan identitas-identitas rahasia, namun ia tidak membekukan sejumlah besar akun-akun ini selama 2 tahun atau lebih. Sebagian dari akun-akun ini masih aktif.”

Menurut Fang, ada akun-akun lain yang mendukung kelompok-kelompok bersenjata pro-AS di Suriah dan menyebarkan cuitan-cuitan anti-Iran di Irak. Ada pula sebuah akun yang membahas masalah hukum di Kuwait.

Berbagai institut dan media AS sebelum ini mengabarkan bahwa Pentagon sejak satu dekade lalu telah menggunakan akun-akun palsu tak terhitung di media-media sosial, yang tujuannya adalah diam-diam memengaruhi opini publik musuh-musuhnya, terutama Iran, Rusia, dan China.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *