Upaya Kubu Netanyahu Pertahankan Kekuasaan, Mulai dari Tawarkan Jabatan hingga Praktikkan Ilmu Hitam
POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, dalam rangka mengerahkan usaha untuk menghindari kekalahan, Benyamin Netanyahu dikabarkan telah menawari Menteri Perang Israel, Benny Gantz untuk menjadi Perdana Menteri selama 3 tahun.
Kanal 12 Israel melaporkan, Netanyahu menawarkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari posisinya, untuk digantikan Gantz selaku Ketua Koalisi Blue and White selama 3 tahun. Berdasarkan proposal ini, Netanyahu selama rentang waktu 3 tahun ini akan menjadi Perdana Menteri Bergilir.
Menurut Kanal 12, tawaran ini telah diajukan melalui beberapa jalur dan orang-orang dekat Netanyahu kepada Gantz. Meski demikian, para staf Gantz telah menolak mentah-mentah tawaran tersebut.
Partai Likud pimpinan Netanyahu dan Partai Blue and White pimpinan Gantz pada April 2020 sepakat untuk membentuk koalisi, menyusul berlangsungnya 3 Pemilu secara beruntun.
Namun Kabinet Netanyahu hanya bertahan selama 6 bulan, lantaran tidak adanya kesepakatan dengan Gantz soal pengesahan anggaran tahun finansial 2020. Pemilu ke-4 pun diadakan pada Maret 2021 lalu.
Saat itu, banyak pakar yang menilai bahwa Netanyahu telah merancang kondisi ini untuk mencegah Gantz menjadi Perdana Menteri.
Seorang anggota Likud, David Bitan pada Jumat kemarin mengecam Netanyahu karena telah merusak Kabinet Koalisi Likud dengan Blue and White.
“Ketika kita melihat ke belakang, jelas bahwa Netanyahu telah melakukan kesalahan karena tidak menjalankan kesepakatan untuk menggilir jabatan Perdana Menteri dengan Gantz. Melihat apa yang terjadi sekarang, keputusan itu keliru,” kata Bitan.
Di lain pihak, sejumlah ekstremis Zionis pendukung Netanyahu pada Jumat kemarin menyebar undangan untuk melangsungkan seremoni Bulsa Dinora, dengan tujuan “mengirim kutukan dan kematian” kepada rival Netanyahu dan kandidat PM Israel, Naftali Bennett.
Bulsa Dinora adalah nama ritual yang dilakukan para rabbi Yahudi terhadap orang yang dikehendaki untuk mati. Sihir hitam atau rapalan mantera dalam ritual ini dibaca dari kitab Talmud Babylonia. Mereka percaya, bacaan ini akan menghalangi doa malaikat untuk orang yang bersangkutan dan akhirnya akan mengirimnya menuju kematian.
