Wallace: AS Sama Sekali Tak Hormati Piagam PBB atau Hukum Internasional
POROS PERLAWANAN – Wakil Irlandia di Parlemen Eropa, Mick Wallace menanggapi tweet Menlu Iran Javad Zarif tentang peringatan ke-33 ditembaknya pesawat penumpang Airbus 655 Iran oleh kapal perang AS.
“Imperialisme AS dari tahun 1945 hingga sekarang menimbulkan lebih banyak kerusakan dibandingkan semua negara di dunia. AS masih saja mengincar kekuasaan, pengaruh, dan laba finansial. AS sama sekali tidak menghormati Piagam PBB atau hukum internasional. Uni Eropa harus menghentikan dukungan terhadap tindak agresif AS”, cuit Wallace, seperti diberitakan Fars.
Menlu Iran pada Sabtu 3 Juli kemarin mengunggah cuitan tentang kejahatan AS 33 tahun silam, yang menembak jatuh pesawat penumpang Iran.
“33 tahun lalu, pada hari seperti ini, AS menembak jatuh pesawat 655 Iran. Semua 290 penumpang sipil di pesawat itu tewas. Sebagai seorang diplomat muda, saya saat itu menyaksikan keengganan AS untuk meminta maaf atas tragedi kemanusiaan tersebut”, cuit Zarif.
“Kekerasan AS terhadap orang-orang Iran sudah bermula sejak lama, dan hari ini berlanjut dengan terorisme ekonomi atas bangsa kami”, lanjutnya.
Pada tahun 1988 lalu, pesawat Iran Air IR655 yang mengangkut 290 penumpang lepas landas dari Bandar Abbas menuju Dubai. Pesawat penumpang itu ditembak dengan rudal terpandu dari kapal perang USS Vincennes milik Angkatan Laut AS, hingga menewaskan semua penumpangnya.
Satu hal yang patut dicamkan dari tragedi tahun 1988 itu adalah Barat bukan hanya tidak mengutuk kejahatan itu atau mengadili para pelakunya, bahkan Kapten kapal USS Vincennes, William Rogers mendapat medali kehormatan dari Presiden AS, George Hurbert Walker Bush dua tahun kemudian. Rogers mendapatkan medali itu atas “perilaku pantas dan pengabdian menonjol antara April 1987 hingga Mei 1989 sebagai Kapten USS Vincennes”.
