Loading

Ketik untuk mencari

Irak

AS dan ISIS, Dua Mata Pisau ‘Perang Listrik’ atas Irak

AS dan ISIS, Dua Mata Pisau ‘Perang Listrik’ atas Irak

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, al-Hashd al-Shaabi pada Minggu 4 Juli mengumumkan, upaya ISIS untuk meledakkan menara-menara listrik di selatan Nineveh telah digagalkan.

Mengutip dari al-Hashd al-Shaabi, kanal berita al-Ayyam melaporkan bahwa pasukan organisasi ini telah menemukan dan menyita tiga paket bom buatan tangan, yang dipasang untuk meledakkan salah satu menara listrik Nineveh.

Di tengah musim panas ini, krisis listrik dan pemadamannya menjadi salah satu problem besar bagi rakyat Irak. Banyak pakar yang berpendapat, AS dan sabotase ISIS adalah faktor utama krisis listrik ini.

Seorang petinggi Aliansi al-Fath di Parlemen Irak, Uday al-Khadran menyatakan, ”AS adalah pemenang terbesar perang listrik di Irak.”

“Sejak tahun 2003 hingga hari ini, AS menentang segala bentuk pengembangan sistem listrik (di Irak). AS menghentikan aktivitas perusahaan-perusahaan Jerman dan negara-negara lain. Semua ini menunjukkan bahwa Washington melakukan tekanan agar problem 40 juta warga Irak terus berlanjut,” kata al-Khadran kepada al-Maalomah.

“Serangan ke sistem listrik Irak dengan meledakkan menara-menara listrik bukan hal kebetulan. Ini adalah sebuah proyek terorganisasi multiaspek oleh AS, yang paling banyak diuntungkan oleh dampak-dampak (krisis) ini,” lanjut al-Khadran.

“Pasukan al-Hashd al-Shaabi harus berpartisipasi lebih banyak dalam proyek perlindungan terhadap sistem-sistem listrik,” tandasnya.

Anggota Komisi Minyak dan Energi Irak, Muhammad Abu al-Hayl mengatakan, ”Masalah listrik di Irak adalah sebuah isu politik yang dikelola AS. AS berniat melemahkan Irak dan menghalangi kemajuan negara ini.”

“AS berperan penting dalam gentingnya situasi listrik Irak. Bukti termutakhirnya adalah tekanan terhadap perusahaan Siemens untuk hengkang dari Irak,” kata Abu al-Hayl kepada Baghdad Today.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *