Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Zarif: Pemaksaan Pemberlakuan Kesepakatan Sepihak AS-Taliban, Rugikan Afghanistan dan Iran

Zarif: Pemaksaan Pemberlakuan Kesepakatan Sepihak AS-Taliban, Rugikan Afghanistan dan Iran

POROS PERLAWANAN – Dalam wawancara dengan kanal berita TOLONews, Menlu Iran Javad Zarif ditanya apakah Afghanistan adalah negara yang diduduki AS atau bukan. Ia menjawab, Afghanistan adalah negara merdeka yang dalam kurun waktu 19 tahun terakhir telah meraih sejumlah capaian di bidang demokrasi, hak rakyat, hak wanita, dan hak minoritas.

“Kami menilai kehadiran pihak asing, baik di Irak, Afghanistan, atau negara-negara lain di Kawasan telah mengusik kedamaian dan keamanan regional. Namun kami tidak menggantikan Pemerintah negara-negara itu untuk mengambil keputusan. Mereka adalah Pemerintah-pemerintah independen yang menentukan kebijakan mereka sendiri. Keputusan ada di tangan rakyat,” papar Zarif, seperti dilansir al-Alam.

Menlu Iran juga menegaskan, kebijakan Teheran terhadap Kabul tidak berubah pasca gugurnya Syahid Qassem Soleimani.

“Kebijakan kami adalah mendukung Pemerintah dan rakyat Afghanistan. Kami meyakini, semua kelompok Afghan harus menentukan keputusan untuk masa depan negara ini.”

“Ini adalah kebijakan Negara, bukan saya atau mendiang Syahid Soleimani. Harus saya tekankan bahwa peran beliau dalam mewujudkan demokrasi di Afghanistan dalam Konferensi Bonn tidak lebih sedikit dari saya, kalau bukan lebih banyak,” tandas Zarif.

“Kami selalu menyatakan bahwa teror terhadap Syahid Soleimani akan mempercepat keluarnya AS dari Kawasan, seperti yang kita lihat bahwa Parlemen Irak memutuskan untuk mengusir Tentara AS,” lanjutnya.

“Kami meyakini bahwa di Afghanistan, pasukan asing harus angkat kaki secara konstitusional dan penuh pertimbangan. Proses ini mesti didasari kehendak rakyat Afghanistan dan diserahkannya tanggung jawab keamanan kepada Pasukan Afghanistan, bukan dengan cara ala AS, yaitu berunding sendiri dengan Taliban.”

Zarif membantah bahwa keberadaan AS di Afghanistan akan membantu terwujudnya keamanan nasional Iran. Menurutnya, keberadaan pihak asing di sebuah negara pasti akan memicu sensitivitas domestik, yang akan disalahgunakan oleh kelompok ekstremis untuk tujuan-tujuan terorisme.

“Hal yang merugikan Iran dan Afghanistan adalah AS meneken kesepakatan dengan Taliban, lalu memaksakan kesepakatan itu terhadap rakyat Afghanistan. Sikap kami adalah AS hanya memfasilitasi perundingan antarkelompok Afghan, bukan menggantikan Afghanistan untuk berunding dengan kelompok tertentu,” tandas Zarif.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *