Insiden di Masjid Aqsa Bukti Kuatnya Dukungan Rakyat Palestina untuk Poros Perlawanan
POROS PERLAWANAN – Setelah berlangsungnya salat Jumat kemarin lusa, sejumlah klip video tersebar di media-media sosial. Klip itu menunjukkan para jemaah salat Jumat yang berusaha mencegah khotbah Mufti Masjid Aqsa, Muhammad Husain, dan menuntutnya turun dari mimbar.
Para jemaah salat Jumat marah, lantaran Muhammad Husain tidak menyinggung kemenangan Poros Perlawanan dalam menghadapi agresi Rezim Zionis ke Gaza, juga mengabaikan pengorbanan para pejuang dan syuhada dalam pertempuran lalu.
Dilansir al-Alam, jemaah kian marah saat Muhammad Husain menyanjung Presiden Pemerintah Otonomi Nasional, Mahmoud Abbas dalam khotbahnya dan meminta dukungan untuk “proses komprehensif perdamaian”.
Para jemaah pun meneriakkan yel-yel yang menyudutkan Muhammad Husain dan PNA, serta menuntutnya keluar dari Masjid Aqsa.
Video ini, yang langsung menjadi viral di media-media sosial, mengandung banyak pesan:
Pertama, kemenangan Poros Perlawanan di Gaza telah memusnahkan kesenjangan buatan antara putra-putra Palestina; kesenjangan yang diupayakan untuk lebih diperdalam oleh Rezim Penjajah dan sebagian pihak politik di Ramallah dengan berbagai cara.
Kedua, kemenangan Poros Perlawanan Gaza telah memunculkan kebangkitan baru di tengah rakyat Palestina; kebangkitan yang menyatukan tujuan, sarana, dan nasib mereka.
Ketiga, kemenangan Gaza menunjukkan bahwa perlawanan terhadap penjajah adalah satu-satunya solusi untuk Palestina.
Keempat, sangat disayangkan bahwa video ini menunjukkan masih ada pihak-pihak yang berharap kepada “kesepakatan damai dengan Israel” yang dikelola oleh AS. Padahal pengalaman sudah membuktikan kemandulan dan bahaya kesepakatan-kesepakatan damai semacam ini.
Selain itu, sudah jelas bagi semua orang bahwa Poros Perlawanan telah menggagalkan dua konspirasi berbahaya sekaligus atas isu Palestina. Konspirasi pertama adalah Kesepakatan Abad Ini dan kedua adalah proyek normalisasi sejumlah Pemerintahan Arab. Dua konspirasi ini adalah cara-cara AS untuk melenyapkan norma Palestina.
Juga disayangkan bahwa video ini menunjukkan PNA masih berjarak sangat jauh dari opini publik Palestina. Dengan demikian, PNA justru akan terisolasi sepenuhnya. Jika tidak, tentu Mufti Masjid Aqsa tidak akan berani mengabaikan semua perkembangan, kemenangan, syahadah, pengorbanan, dan agresi Israel atas Gaza.
