Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

Abaikan Ancaman Sanksi AS, Korea Utara Uji Coba Rudal Jarak Jauh

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Korea Utara meluncurkan uji coba rudal jarak jauh meskipun ada peringatan dari Amerika bahwa negara itu dapat dikenakan lebih banyak sanksi.

Rudal itu diluncurkan pada Minggu 30 Januari dari provinsi Jagang Korea Utara, yang berbatasan dengan China, dan terbang melintasi Utara sebelum jatuh ke laut di lepas pantai timur negara itu, baik pemerintah Korea Selatan maupun Jepang melaporkan.

Para pejabat Jepang mengatakan rudal itu, berdasarkan penilaian awal jalur penerbangannya, berpotensi mencapai ketinggian maksimum 2.000 kilometer (1.242 mil) dan menempuh jarak 800 kilometer (497 mil) sebelum mendarat di laut.

Uji coba tersebut merupakan peluncuran rudal balistik keenam Korea Utara pada tahun 2022 dan uji coba rudal ketujuh secara keseluruhan.

Korea Utara juga melakukan uji terbang sepasang rudal jelajah jarak jauh pada Selasa sambil berjanji untuk memperkuat nuklir “pencegah perang” dan membangun senjata yang lebih kuat.

Terakhir kali Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak menengah pada Oktober 2019, ketika Korea Utara menguji Pukguksong-3, rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam.

Korea Selatan memperingatkan bahwa Pyongyang dapat segera memulai kembali uji coba rudal nuklir dan antarbenua.

Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Seoul, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan bahwa Korea Utara “hampir menghancurkan deklarasi moratorium”.

Moon menggambarkan ujicoba terbaru Korea Utara sebagai pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB dan “tantangan terhadap upaya masyarakat internasional untuk denuklirisasi Semenanjung Korea, menstabilkan perdamaian dan menemukan solusi diplomatik” untuk kebuntuan nuklir.

Korea Utara “harus menghentikan tindakannya yang menciptakan ketegangan dan tekanan dan menanggapi tawaran dialog oleh masyarakat internasional termasuk Korea Selatan dan Amerika Serikat,” kata Moon, menurut kantornya.

Tahun lalu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengumumkan rencana lima tahun baru untuk mengembangkan senjata dan mengeluarkan daftar keinginan ambisius yang mencakup senjata hipersonik, satelit mata-mata, rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat, dan rudal nuklir yang diluncurkan dari kapal selam.

Kim telah berkonsentrasi pada perluasan kemampuan nuklir dan rudal negaranya sejak diplomasinya dengan mantan Presiden AS, Donald Trump berakhir tanpa kesepakatan pada 2019. Dia telah berulang kali menolak tawaran Pemerintahan Biden untuk negosiasi nuklir.

Washington memberlakukan sanksi baru sebagai tanggapan dan meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Korea Utara atas uji coba rudal balistiknya baru-baru ini yang mendorong Pyongyang untuk menggandakan uji coba senjata dengan impunitas.

Selain menjatuhkan sanksi sendiri, Washington juga meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Korea Utara untuk uji coba rudal baru-baru ini, tetapi baik Beijing maupun Moskow memveto langkah itu.

Di dalam negeri, Korea Utara sedang bersiap untuk merayakan ulang tahun ke-80 kelahiran mendiang pemimpin Kim Jong Il pada Februari, serta ulang tahun ke-110 pendiri negara Kim Il Sung pada April.

“Korea Utara meluncurkan hiruk-pikuk rudal sebelum dimulainya Olimpiade Beijing, sebagian besar sebagai upaya modernisasi militer. Pyongyang juga ingin meningkatkan kebanggaan nasional karena bersiap untuk merayakan hari jadi politik dalam konteks perjuangan ekonomi,” kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.

“Ia (Korea Utara) ingin mengingatkan Washington dan Seoul bahwa mencoba menggulingkannya akan berharga terlalu mahal,” tambah Easley.

Kantor berita negara Korea Utara, KCNA mengatakan bahwa Kim mengunjungi sebuah pabrik amunisi yang tidak dijelaskan pada Jumat yang menghasilkan “sistem senjata utama” dan bahwa para pekerja berjanji setia kepada pemimpin mereka yang “menghancurkan dengan berani tantangan imperialis AS dan pasukan bawahan mereka”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *