Acungkan Senjata, Anggota Parlemen Israel Ajak ’Tembak Orang Palestina!’
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Anggota Knesset Israel, Itamar Ben-Gvir mendesak pemukim Israel untuk menembak warga Palestina, sambil mengacungkan senjata di lingkungan Sheikh Jarrah Timur pada Kamis kemarin.
“Kami adalah tuan tanah di sini, ingat itu, saya adalah tuan tanah Anda,” Ben Gvir mengatakan seperti dikutip oleh Middle East Monitor, mendesak pemukim Israel untuk menembak warga Palestina yang melempar batu sebagai perlawanan terhadap pendudukan.
Pada Rabu malam, Ben-Gvir mengancam akan “menghancurkan” sekelompok warga Palestina selama kunjungan ke daerah yang sama di tengah meningkatnya kekerasan pemukim terhadap komunitas lokal.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio tentara Israel Galei Tzahal pada Agustus 2022, Ben-Gvir mengatakan bahwa jika dia berada di pemerintahan berikutnya, dia akan bekerja untuk membuat undang-undang yang akan mencabut kewarganegaraan dan mengusir “siapa pun yang bekerja melawan Israel dari dalam Israel”.
Pidato kebencian dan seruan untuk membunuh warga Palestina dan mengusir mereka seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya di antara pejabat rezim apartheid Israel. Meskipun anggota parlemen Israel diizinkan untuk membawa senjata api untuk “alasan keamanan”.
Pada 2014, anggota parlemen Israel, Ayelet Shaked telah menstigmatisasi semua orang Palestina sebagai teroris, berharap kematian pada semua orang Palestina sambil mendukung serangan militer Israel.
Kebijakan Israel menggunakan kekuatan mematikan terhadap warga Palestina dan pembunuhan di luar hukum yang tidak bertanggung jawab, juga vandalisme dan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina dan harta benda mereka, telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Tentara pendudukan Israel dan pemukim Israel secara nyata telah meningkatkan serangan mereka terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat dan daerah lain, didorong oleh pejabat Israel, dalam upaya untuk secara paksa mengusir warga Palestina dari tanah mereka dan membuka jalan untuk memperluas permukiman ilegal khusus Yahudi.
Sebaliknya, para pemukim tidak pernah diganggu karena aksi brutal mereka terhadap warga Palestina dan propertinya.
