Loading

Ketik untuk mencari

Analisa

Akankah Serangan ke Kapal Israel Berujung Konfrontasi Iran vs Rezim Zionis?

Akankah Serangan ke Kapal Israel Berujung Konfrontasi Iran vs Rezim Zionis?

POROS PERLAWANAN – Israel, AS, dan Inggris melontarkan ancaman bersama terhadap Iran untuk “membalas serangan ke kapal Mercer Street di Laut Oman”. Menanggapi ancaman tersebut, Jubir Kemenlu Iran mengumumkan bahwa Teheran akan membalas keras jika musuh mencari gara-gara.

Dilansir al-Alam, pada hakikatnya tidak ada bukti tepercaya terkait keterlibatan Iran dalam serangan tersebut. Pihak penuduh juga tidak menunjukkan satu pun bukti atas klaim mereka.

Selain itu, yang lebih menarik adalah: pertama, tidak ada satu pun foto dari jenazah korban yang diklaim tewas dalam serangan tersebut; kedua, foto-foto yang dipublikasikan dari bagian badan kapal yang diserang tidak selaras dengan berita-berita yang menunjukkan bagian yang menjadi target serangan.

Israel mengklaim bahwa nakhoda kapal adalah warga Inggris, sementara krunya warga Rumania. Dengan cara ini, Tel Aviv berusaha menjadikannya sebagai isu internasional, dengan harapan bisa menutup kemungkinan pembalasan dendam dalam kasus-kasus serupa terhadap Rezim Zionis di masa mendatang. Hal ini bisa dianalisis dari penekanan Israel atas “terancamnya perdagangan maritim internasional dan keamanan perairan”.

Menjelang pergantian Pemerintahan di Iran, AS, Inggris, dan Israel berupaya membesar-besarkan isu ini dan memusatkan perhatian politik-media kepadanya. Tujuannya adalah mendapatkan jaminan dan alasan untuk kemungkinan serangan Rezim Zionis terhadap Iran.

AS dan Inggris tidak pernah bisa menjawab pertanyaan gamblang ini: kenapa dalam 12 kasus yang di situ Israel mengklaim telah menyerang kapal-kapal Iran, Washington dan London hanya memilih bungkam dan tidak merasa khawatir atas keamanan perairan internasional?

Sebenarnya, insiden pada Kamis pekan lalu ini adalah sebuah peringatan serius bagi Rezim Zionis. Dalam peringatan yang dilayangkan Poros Perlawanan di Kawasan ini, Israel mesti memilih antara melanjutkan petualangannya di Kawasan ataukah terancamnya perdagangannya di laut, yang merupakan 80 hingga 85 persen perdagangan rezim ini.

Kenyataan lain adalah, jika Israel ngotot meneruskan petualangan regionalnya, 800 kapalnya akan menghadapi potensi bahaya. Semua perairan di seluruh dunia juga tak akan aman dilintasi kapal-kapal Israel.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa ancaman militer Israel terhadap Iran sama sekali tak berkaitan dengan kekuatan Rezim Zionis. Sebab itu, ancaman-ancaman semacam ini hanya untuk konsumsi internal Israel. Apalagi Pemerintahan baru Israel sendiri juga masih rentan dan ringkih. Bila Otoritas Israel bisa mempertahankannya tidak jatuh dalam beberapa bulan ke depan, itu sendiri sudah merupakan mukjizat bagi mereka.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *