90 Negara Tolak Undangan Tel Aviv Hadiri Peringatan Pembentukan Israel

Share

POROS PERLAWANAN – Media-media Zionis pada Kamis 24 Agustus mengabarkan bahwa Otoritas Israel mengundang para Menlu sejumlah negara untuk menghadiri peringatan hari jadi ke-75 Rezim Zionis.

Diberitakan Fars, 15 Mei 1948 adalah hari peringatan pendudukan Palestina oleh Rezim Zionis, yang disebut dengan Yaum al-Nakbah. Kata “al-Nakbah (bencana)” mengingatkan 2 peristiwa pahit dalam benak rakyat Palestina: penempatan Rezim Israel di tahun 1948 dan pengusiran lebih dari 800 ribu warga Palestina dari Tanah Air mereka.

Bencana utama terjadi pada 2 November 1917, yaitu ketika Kemenlu Inggris meminta penempatan Pemerintahan Yahudi di tanah Palestina, yang belakangan dikenal dengan “Deklarasi Balfour”. Pada Desember tahun tersebut, Militer Inggris menyerang Quds dalam rangka memulai eksekusi Deklarasi Balfour dan mempersiapkan mukadimah pendudukan Palestina. Setelah didudukinya Quds dan dibentuknya agensi Yahudi, partai-partai dan organisasi-organisasi Zionis pun didirikan dan berkembang di kawasan itu.

Menurut kutipan al-Mayadeen dari media-media Zionis, Otoritas Israel telah mengundang lebih dari 100 Menlu berbagai negara. Namun hingga kini hanya 10 orang yang menyatakan siap menghadiri peringatan tersebut. Selain itu, mereka yang bersedia juga bukan berasal dari “negara-negara tingkat pertama”.

Beberapa waktu lalu, orang-orang Zionis mengadakan perayaan dalam rangka pendudukan Palestina. Perayaan ini dimulai dengan sebuah seremoni tradisional Yahudi. PM Israel, Benyamin Netanyahu dalam perayaan tersebut mengatakan, ”Kini kita bisa merayakan sebagai sebuah ‘bangsa merdeka.’ Kita akan melakukannya seperti saudara dan saudari.”

Seperti biasa, Netanyahu mengancam musuh-musuh Israel, juga mengecam berlangsungnya unjuk rasa di Tanah Pendudukan yang menentang proyek reformasi yudisial.

“Mari kita hentikan perseteruan ini. Kita sudah menang di berbagai perang dan menampung jutaan imigran baru di Israel,” ujarnya.