Afsel Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Share

POROS PERLAWANAN– Dikutip Mehr dari Pusat Informasi Palestina, Parlemen Afsel memutuskan untuk menghentikan hubungan diplomatik dengan Rezim Zionis hingga agresi ke Gaza berakhir sepenuhnya.

Berlanjutnya serangan dan agresi Israel ke Gaza telah memicu reaksi keras negara-negara dunia. Sebagian negara pun telah memutus hubungan mereka dengan Tel Aviv.

Pekan lalu Pemerintahan Belize mengumumkan penangguhan aktivitas Konsulatnya di Tel Aviv. Konsuler negara di Amerika Tengah ini juga telah kembali ke Belize. Menurut Otoritas Belize, tindakan ini dilakukan karena Israel masih terus membombardir Gaza, yang telah menewaskan belasan ribu orang dengan mayoritas korban adalah warga sipil.

Belize mulai menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 1983 atau 2 tahun setelah merdeka dari Inggris.

Pemerintah Belize meminta dari Tel Aviv untuk segera memberlakukan gencatan senjata dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza tanpa dibatasi. Selain Belize, Bolivia juga telah memutus hubungan diplomatiknya dengan Israel.

Pemerintah Bolivia menuding Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan dalam agresinya ke Gaza.

Bolivia pernah memutus hubungan diplomatiknya dengan Israel pada tahun 2009 silam. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap serangan Rezim Zionis ke Gaza. Pada tahun 2020, Pemerintahan Jeanine Anez menyambung kembali hubungan tersebut. Saat ini Bolivia diperintah oleh Presiden Luis Arce.

Chile dan Kolombia juga dikabarkan tengah mengkaji sikap diplomatik mereka untuk melanjutkan hubungan dengan Israel. Kedua negara telah memanggil pulang para Dubes mereka untuk mendiskusikan operasi militer Rezim Zionis di Gaza. Sejumlah besar negara dunia mendukung diberlakukannya gencatan senjata antara Hamas dan Israel.