Al-Nujaba Bantah Klaim Middle East Eye Soal ‘Perpecahan di Tengah Faksi-faksi Perlawanan Irak’

Share

POROS PERLAWANAN-Jubir faksi Perlawanan Islam, al-Nujaba membantah keras klaim situs Middle East Eye terkait perselisihan antara faksi-faksi Perlawanan Irak soal perang terhadap AS.

Diberitakan Fars, Ir. Nasr al-Shammari melalui cuitan di Twitter menegaskan, sikap dan pandangan al-Nujaba hanya dipublikasikan melalui Sekjen atau Jubir resmi.

Al-Shammari menyinggung statemen dan “cerita fantasi” yang baru-baru ini dinisbatkan kepada para komandan faksi-faksi Perlawanan. Jubir al-Nujaba menegaskan, kabar-kabar ini sangat jauh dari kebenaran.

Al-Shammari meminta dari semua media dan aktivis media untuk mengikuti berita dan statemen dari sumber-sumber resmi yang terpercaya. “Perlawanan Islam akan menggunakan jalur-jalur konstitusional dan kompeten untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pembuat berita palsu,”katanya.

Sebelumnya, Middle East Eye dalam laporannya menukil dari “orang yang disebutnya sebagai salah seorang komandan al-Nujaba”, bahwa faksi-faksi Perlawanan lain di Irak sudah kehilangan minat untuk memerangi AS. Sebab itu, al-Nujaba telah ditinggal sendirian sehubungan dengan ini.

Media Qatar yang berbasis di London ini mengutip dari orang anonim itu bahwa “faksi-faksi lain tidak lagi dianggap sebagai bahaya nyata untuk AS.”

Media-media Barat melancarkan propaganda luas atas al-Nujaba di saat kanal Telegram Sabereen News sebelum ini menukil dari sejumlah sumber, bahwa AS tengah merencanakan teror terhadap para pemimpin faksi-faksi Perlawanan Irak.

Menurut Sabereen News, Dubes AS untuk Irak Alina Romanowski memberi tahu sejumlah pihak politik di negara itu bahwa Washington mungkin saja akan meneror para pemimpin faksi-faksi Perlawanan Irak, terutama Sekjen al-Nujaba, Akram al-Kaabi, karena dianggap telah menyerang kepentingan-kepentingan AS.

Sebelumnya al-Kaabi secara terbuka menyatakan, ia tidak akan membiarkan Dubes AS berperilaku sebagai pengacara atau wali Irak.