Sekjen al-Nujaba: Kami Telah Masuki Fase Kedua Konfrontasi dengan AS-Israel

Share

POROS PERLAWANAN– Dalam statemen yang dirilis pada Kamis 25 Januari, Sekjen al-Nujaba Irak Syekh Akram al-Kaabi menyatakan bahwa Perlawanan Irak telah memasuki fase kedua perang terhadap AS-Israel. Ia pun memperingatkan Otoritas Irak terkait rencana dan program Washington.

Diberitakan al-Alam, statemen ini dirilis setelah Kemenlu Irak beberapa jam sebelumnya mengumumkan kesepakatan dengan Pemerintah AS soal keluarnya pasukan Koalisi Internasional dari Irak secara bertahap.

“Kami tegaskan bahwa Perlawanan Islam dalam operasi-operasinya untuk mendukung Gaza dan pembebasan Irak telah memasuki tahap kedua. Tahap ini memberikan kabar baik kemenangan dan dimulainya kekalahan (musuh),” kata al-Kaabi.

“Pasukan Pendudukan AS hanya memahami bahasa kekuatan. Mereka hanya bisa melihat warna merah darah dan hanya mendengar suara rudal. Berkat taufik Allah, Perlawanan memiliki semangat, iman, dan keteguhan untuk meraih kemenangan dalam perang ini.”

Terkait statemen Kemenlu Irak, al-Kaabi menyatakan,”Sekarang ketika AS mengumumkan waktu penarikan pasukannya dari Irak, kita harus mewaspadai konspirasi dan usul-usul menyesatkan mereka. Terutama dari sudut pandang AS bahwa menargetkan pasukan Perlawanan adalah hak mereka! Orang-orang bermartabat jangan sampai terperosok dalam perangkap ini.”

“Para penjajah di Irak tercinta ini adalah pihak asing, penjarah, dan darah mereka halal. Pasukan Perlawanan adalah putra-putra Tanah Air ini dan berhak melindungi martabat serta kedaulatannya,” pungkas al-Kaabi.

Pada Kamis kemarin, Kemenlu Irak mengumumkan kesepakatan setelah berunding selama 6 bulan terkait pengurangan personel Koalisi Internasional secara bertahap. Menurut Kemenlu Irak, berdasarkan kesepakatan ini, “misi penumpasan ISIS” yang diklaim oleh Koalisi ini telah berakhir.

Lebih dari 11 pangkalan militer AS tersebar di 6 provinsi Irak, yaitu 2 pangkalan di Baghdad, sebuah pangkalan di Mosul, 3 pangkalan di Kurdistan, 2 pangkalan di Kirkuk, 2 di al-Anbar, dan satu di Tikrit. Sebanyak 2.500 serdadu AS ditempatkan di pangkalan-pangkalan tersebut.