Anadolu: Tak Ada Opsi Lain bagi Negara-negara Arab Selain Pulihkan Hubungan dengan Suriah

Share

POROS PERLAWANAN – Sebagian pihak meyakini, perang di Suriah telah berakhir dengan kemenangan bagi Pemerintah Suriah seiring keluarnya para teroris dari sekitar Damaskus. Kemungkinan penggulingan Basshar Assad secara militer pun pupus.

Dilansir Fars, dengan pengantar di atas, kantor berita Anadolu membahas sebab-sebab pemulihan hubungan negara-negara Arab dengan Suriah. Menurut kantor berita Turki ini, Liga Arab telah membekukan keanggotaan Suriah sejak 2011.

Di awal perang, banyak negara-negara yang memberikan dukungan finansial, politik, dan persenjataan kepada kelompok-kelompok oposisi (teroris).

Meski demikian, tulis Anadolu, Pemerintah Suriah tidak benar-benar terisolasi dari sisi politik dan ekonomi. Sebagian negara Arab di utara Afrika, Oman, Irak, dan Mesir menyatakan sikap netral dalam perang Suriah. Mereka juga masih memiliki jalur-jalur kontak dengan Pemerintah Damaskus.

Keterlibatan militer Rusia di Suriah sejak 2015 dan dukungan-dukungan Iran telah membuat Pemerintah Suriah bisa bertahan. Dari sisi militer, potensi penggulingan Assad pun memudar. Sebab itu, banyak negara-negara Arab “yang sangat cepat memahami kenyataan bahwa normalisasi hubungan dengan Pemerintah Damaskus akan menguntungkan mereka”.

Di kelanjutan analisisnya, Anadolu menyatakan bahwa perkembangan terpenting yang mengubah sikap negara-negara Arab terjadi pada awal 2017, yaitu ketika para teroris kalah di Aleppo. Di tahun 2018, setelah menderita kekalahan di sekitar Damaskus dan Provinsi Daraa, para teroris terpaksa mengibarkan bendera putih dan menyerahkan senjata kepada Tentara Suriah.

Anadolu melaporkan, Bahrain dan UEA pada tahun 2018 juga telah membuka kembali Kedubes mereka di Damaskus. Oman juga mengirim kembali Dubesnya ke Damaskus pada Oktober 2020.

Juga terbetik kabar-kabar soal upaya Saudi untuk membuat jalur kontak langsung dengan Pemerintah Suriah. Di antaranya adalah kabar pertemuan Kepala Badan Intelijen Saudi, Khalid al-Humaidan dengan Presiden Assad dan Kepala Kantor Keamanan Nasional Suriah, Ali Mamlouk.

Anadolu juga menyinggung lawatan Menhan Suriah ke Yordania dan pertemuannya dengan Kepala Staf Gabungan serta para pejabat Yordania lainnya.

Yordania sendiri dikabarkan telah menghentikan dukungannya untuk kelompok oposisi dan teroris.