Analis Politik Internasional: Saudi yang Ringkih Tak Bisa Dibandingkan dengan Iran yang Tangguh

Share

POROS PERLAWANAN – Dalam wawancara dengan al-Mayadeen, analis politik internasional, Saadollah Zareei ditanya tentang peran Riyadh dalam kerusuhan di Iran, juga pesan Iran kepada Saudi untuk menghentikan provokasi kanal milik Saudi, Iran International, dan tanggapan Riyadh terhadap pesan tersebut.

“Dalam beberapa bulan lalu, kami melihat tindakan-tindakan tak bersahabat dari Saudi. Misalnya, tiba-tiba mereka menghentikan perundingan di Baghdad, padahal sebelum itu mereka yang bersikeras menginginkannya. Ini membuat kami bertanya-tanya apa alasan mereka,” jawab Zareei, diberitakan Fars.

“Melalui kanal-kanal televisinya, seperti al-Arabiya dan (Iran) International, Saudi secara intensif memprovokasi opini publik di Iran dan mendukung kelompok separatis. Ada bukti-bukti keterlibatan Saudi dalam insiden di Zahedan yang menewaskan puluhan orang.”

“Kami tahu bahwa di televisi (Iran International) ini, ada komite yang mewakili Saudi, Mossad, dan oposisi Iran. Mereka membentuk komite untuk menciptakan kerusuhan di Iran.”

Zareei mengatakan, Iran telah mengirim wakil ke Saudi dan memberi tahu bahwa tindakan semacam ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Menurutnya, Iran mengingatkan bahwa Teheran telah dijadikaan sebagai mediator antara Riyadh dan Sanaa agar Saudi bisa mendapatkan keamanan, sehingga gencatan senjata pun terealisasi.

“Apakah tindakan seperti ini adalah balasan untuk kebaikan Iran? Inikah balasan untuk tangan terbuka kami? Pemerintah Saudi mengaku bahwa kanal ini tak ada hubungannya dengan mereka. Namun mereka tahu apa yang telah dilakukan kanal ini dan tak bisa berlepas tangan,” tegasnya.

“Saudi akan membayar mahal karena telah memutuskan perundingan (atas hasutan AS) di saat hubungan mulai terjalin kembali. Negara-negara Arab hanya mengikuti Saudi dan mereka pun memutus hubungan. Namun sebagian mereka sudah kembali dan memulihkan hubungan. Kami adalah negara besar, stabil, dan independen, yang memiliki banyak opsi untuk memberi balasan. Kami tak bisa dibandingkan dengan Saudi yang ringkih seperti rumah dari kaca.”

“Sebenarnya, atmosfer saat ini sudah tidak kondusif untuk perundingan. Saudi telah membuat keruh atmosfer dengan tindakan-tindakan bermusuhannya. Hari ini, kami tekankan bahwa jika Saudi menghentikan tindakan jahatnya dan menebusnya, Iran akan kembali mengulurkan tangan persahabatan kepadanya. Iran sama sekali tak ingin meninggalkan hubungan dengan Saudi. Para petinggi Iran telah menunjukkan minat mereka untuk memulihkan hubungan. Namun Saudi telah merusak atmosfer ini dan tidak membiarkan dialog baru dilakukan. Kecuali jika mereka menunjukkan sinyal-sinyal resmi untuk memulihkan hubungan serta menghentikan tindakan destruktif mereka,” pungkas Zareei.