Ansharullah Ancam Emirat dengan Rudal dan Drone jika Agresi Tak Dihentikan

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Anggota Biro Politik Gerakan Ansharullah Yaman, Abdullah Muhammad al-Naimi memperingatkan Uni Emirat Arab bahwa Gerakan Perlawanan akan merespons dengan rudal dan drone jika agresi pimpinan Saudi di Yaman tidak dihentikan.

Al-Naimi mengatakan dalam sebuah tweet pada Jumat bahwa “UEA berpikir (mereka) bermain cerdas dengan menyerahkan beberapa provinsi dan pulau Yaman yang didudukinya kepada pasukan Israel, Inggris dan Amerika, tetapi (UEA) harus tahu jawabannya akan menjadi rudal balistik dan serangan drone.”

Dia mengatakan bahwa UEA menindas orang-orang Yaman dan memperlakukan mereka seolah-olah orang-orang ini adalah bangsa terbelakang, memperingatkan UEA bahwa mereka harus mempertimbangkan kembali perhitungan dan perannya di Yaman.

“Sekarang kami memiliki rudal balistik dan drone, kami akan memaksa negara kecil ini (UEA) untuk sadar dan bertobat di hadapan dunia [karena berpartisipasi dalam serangan terhadap Yaman],”t al-Naimi.

Menunjuk ke berakhirnya gencatan senjata antara pihak yang bertikai, dia mengatakan bahwa “selama gencatan senjata, pasukan Ansharullah telah mampu membuat kemajuan khusus di bidang pembangunan peralatan militer, dan Koalisi Agresor pimpinan Saudi akan menyesalinya jika terus mengepung dan membunuh orang-orang Yaman.”

Arab Saudi melancarkan perang dahsyat di Yaman pada Maret 2015 bekerja sama dengan sekutu Arabnya dan dengan dukungan senjata dan logistik dari AS dan negara-negara Barat lainnya.

Tujuannya adalah untuk memasang kembali rezim Abd Rabbuh Mansour Hadi yang merupakan”boneka” Riyadh dan menghancurkan Gerakan Perlawanan Ansharullah, yang telah menjalankan urusan negara tanpa adanya Pemerintahan fungsional di Yaman.

Sementara Koalisi Agresor yang dipimpin Saudi gagal memenuhi bahkan satu pun dari tujuannya, perang itu justru telah menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.