Ansharullah Santai Tanggapi Provokasi AS, Sebut Rakyat Yaman Tak Gentar Diancam

Share

POROS PERLAWANAN– Jubir Ansharullah Muhammad Abdussalam dalam pesannya menyatakan, bangsa Yaman tidak mempan diancam.

Diberitakan Fars, pesan ini dirilis Abdussalam usai harian AS New York Times baru-baru dalam laporannya mengeklaim, Washington tengah menggodok rencana untuk menyerang basis-basis militer Angkatan Bersenjata Yaman.

Abdussalam mengunggah pesannya di medsos X menyusul lawatan Menlu AS Antony Blinken ke Turki. Ia menulis:”Yaman telah bersikap benar dan bertanggung jawab dalam mendukung Gaza di hadapan penumpahan darah yang dilakukan Zionis. Seharusnya tekanan ditujukan kepada pihak Zionis agar pembantaian ini dihentikan dan blokade atas Gaza dicabut.”

“Apa yang mengancam Kawasan dan negara-negara di sekitar Laut Merah adalah barbarisme Israel dan militerisasi Laut Merah oleh AS demi kepentingan Israel,” imbuh Abdussalam.

“Bangsa kami tidak pernah mengancam negara mana pun yang tidak mengusiknya. Di saat yang sama, bangsa Yaman juga tidak senang jika ada yang berbicara kepadanya dengan bahasa ancaman.”

“AS dan para sekutunya harus mengakhiri pola pikir arogansi. Mereka harus tahu bahwa tak ada gunanya upaya untuk membuat kami bertekuk lutut dengan menggunakan kekerasan.”

Dalam beberapa pekan terakhir seiring dengan meningkatnya agresi Israel ke Gaza, Militer Yaman telah mempersempit ruang gerak kapal-kapal Israel atau kapal yang menuju Tanah Pendudukan serta hendak melintasi Selat Bab al-Mandeb di Laut Merah.

Serangan Militer Yaman di Laut Merah dimulai sejak 19 November. Ansharullah mengumumkan, operasi ini akan berlanjut hingga diakhirinya serangan Israel ke Gaza. Angkatan Laut AS, Inggris, dan Prancis masing-masing mengaku telah menembak jatuh rudal atau drone yang diluncurkan dari Yaman ke arah Israel.

Gerai-gerai berita pada hari Minggu lalu mengabarkan serangan Militer AS terhadap pasukan Yaman di Laut Merah. Sumber-sumber itu melaporkan,sebanyak 10 anggota Angkatan Laut Yaman tewas dalam serangan tersebut.

Jubir Angkatan Bersenjata Yaman Yahya Saree menegaskan bahwa AS harus menerima konsekuensi karena telah menewaskan para serdadu Yaman. Ia mengatakan,”Pergerakan AS di Laut Merah untuk melindungi kapal-kapal Israel tidak akan mencegah Yaman melaksanakan tugasnya dalam membela Palestina.”