AS Kirim Tim Teror Khusus ke Irak, Poros Perlawanan Siap Hadapi Segala Skenario

Share

POROS PERLAWANAN – AS dikabarkan mengirim tim khusus teror ke Irak untuk meningkatkan ketegangan di negara tersebut. Namun faksi-faksi Poros Perlawanan menegaskan kesiapan mereka guna menghadapi segala skenario Washington, seperti dinyatakan Jubir Ashaib Ahl al-Haq, Mahmud al-Rabii.

Dilansir al-Alam, al-Rabii mengatakan bahwa pengirim tim teror yang disebut Fort Carson ke Irak adalah bukti gamblang lain bahwa Washington tidak menghormati kedaulatan nasional Irak. Sebab itu, Poros Perlawanan berdasarkan piagam PBB telah memutuskan untuk menghadapi pasukan AS sampai mereka dipaksa untuk hengkang secara hina.

Menurutnya, Fort Carson adalah pasukan militer yang menepis klaim tidak adanya pasukan militer asing di Irak. Hal ini juga menunjukkan bahwa keberadaan Tentara AS di Irak bukan hanya untuk pelatihan dan konsultasi, tapi juga mengincar tujuan-tujuan lain.

Di sisi lain, AS melakukan segalanya demi menghalangi Irak bergabung dengan proyek ekonomi Jalan Sutera yang diprakarsai China.

Dalam wawancara dengan IRNA, al-Rabii menegaskan bahwa Poros Perlawanan dan rakyat Irak sangat menginginkan Baghdad bergabung dengan proyek tersebut, sebab opsi ini dianggap sebagai satu-satunya jalan pembangunan negara, ketika AS sama sekali tidak membantu pembangunan Irak selama 18 tahun terakhir.

Ia berpendapat, AS berusaha menempatkan Irak dalam lingkaran ketidakamanan permanen, dengan tujuan menghalangi negaranya berkembang. Oleh karena itu, tandas al-Rabii, pihaknya tidak bisa lagi membiarkan Tentara AS bercokol di Irak.

Beberapa media AS, seperti majalah The Gazette, melaporkan bahwa AS berniat mengirim Unit Khusus Fort Carson.

Fort Carson adalah Unit Khusus yang dibentuk dari sekitar 4 ribu personel dan bermarkas di Negara Bagian Colorado. Konon salah satu misi terpenting Unit Khusus ini adalah penangkapan diktator Irak, Saddam Hussein pada Desember 2003.

Seorang pakar Irak spesialis urusan domestik AS mengatakan, tak tertutup kemungkinan bahwa Unit Khusus AS ini akan meneror sebagian komandan Poros Perlawanan.