Bantah Kebohongan AS, Iran Tegaskan Ribuan Sanksi Washington Mencakup Item-item Kemanusiaan

Share

POROS PERLAWANAN – Wakil Tetap Iran di PBB, Majid Takht Ravanchi menyatakan, Washington dalam 4 tahun terakhir telah memberlakukan lebih dari 1.500 sanksi atas Teheran, yang menargetkan semua sektor ekonomi Iran sehingga praktis meniadakan keuntungan negara ini dari kesepakatan nuklir (JCPOA).

“Sanksi-sanksi semacam ini, yang tampaknya akan bertambah hingga detik-detik akhir Pemerintahan AS saat ini, adalah sebuah perang ekonomi yang menggunakan ekonomi sebagai senjatanya,” kata Ravanchi dalam sidang virtual Dewan Keamanan PBB, seperti diberitakan Fars.

“Sesuai pernyataan pejabat AS sendiri, tujuan dari sanksi-sanksi ini adalah ‘membuat rakyat Iran kelaparan’. Sanksi ini menggunakan obat dan makanan sebagai senjata (untuk menekan), yang merupakan hal terlarang, bahkan dalam perang sekalipun,” imbuhnya.

Ravanchi menambahkan, sanksi telah menghalangi impor item-item kemanusiaan, seperti perangkat medis dan obat-obat vital untuk penyakit menahun.

“Saat Iran menghadapi salah satu tahap terburuk penyebaran Corona, sanksi-sanksi secara signifikan telah mencegah langkah nasional kami untuk mengatasi pandemi,” kata Ravanchi.

“AS berbohong saat mengklaim bahwa sanksi-sanksinya tidak meliputi item-item kemanusiaan. Sebagai contoh, saat ini kami bahkan tidak bisa mengimpor obat penenang bagi penderita masalah pernapasan, yang diakibatkan senjata kimia kiriman sebagian negara Barat kepada Saddam saat mengagresi Iran,” tuturnya.

“AS mengklaim bahwa sanksi tidak menyasar rakyat Iran. Ini juga sebuah kebohongan besar, sebab sanksi-sanksi ini menyengsarakan lapisan masyarakat paling lemah. Sanksi-sanksi ini menyusahkan orang miskin lebih dari orang kaya, orang sakit dibanding orang sehat, dan anak kecil serta lanjut usia ketimbang orang dewasa.”

“Sanksi tidak hanya memunculkan problem ekonomi. Dalam banyak kasus, sanksi juga menyebabkan kematian orang-orang tak berdosa dari berbagai kalangan,” tandasnya.