Bersikeras Tutupi Fakta, Riyadh Galang Propaganda Massif ‘Wahabisme ISIS Beda dengan Wahabisme Saudi’

Share

POROS PERLAWANAN – Sebagian orang, yang berlagak sebagai pakar dan analis netral, berusaha mengesankan bahwa ISIS adalah kelompok Wahabi, bukan Saudi.

Dilansir al-Alam, pernyataan semacam ini biasa dilihat di jaringan-jaringan satelit Saudi atau yang searah dengannya. Mereka bersusah payah untuk mendefinisikan Wahabisme ISIS tidak sama dengan Wahabisme Saudi.

Klaim seperti ini baru bisa diterima andai Rezim Saudi tidak mempropagandakan ideologi Wahabisme, juga tidak memberi sokongan finansial dan persenjataan kepada kelompok-kelompok teroris.

Namun faktanya, Rezim Saudi dituding telah melakukan hal di atas, bahkan oleh para sekutu Baratnya, terutama AS. Berdasarkan dokumen-dokumen AS, kelompok Wahabi yang berada di balik serangan 11 September mendapatkan bantuan dana dari Kedubes Saudi di Washington, juga dukungan dari anggota Kerajaan Saudi.

Ketika Rezim Saudi mendukung kelompok-kelompok Wahabi di AS, tiada lagi keraguan bahwa Riyadh juga mendukung kelompok-kelompok Wahabi di Irak, Suriah, Lebanon, Yaman, Somalia, Libya, Afghanistan, Pakistan, Chechnya, Mali, Nigeria, dan negara-negara lain. Hal ini tak perlu dikonfirmasi dengan dokumen dan bukti.

Riyadh mengirim ribuan Wahabi Saudi ke Irak untuk meledakkan diri dan mengadakan upacara untuk para pelaku bom bunuh diri ini. Pasukan Irak juga menemukan dan menyita alutsista dan kendaraan buatan Saudi yang diselundupkan untuk ISIS, dan masih banyak kasus-kasus serupa lainnya. Dengan semua ini, apakah ada seorang berhati nurani akan mengatakan bahwa Wahabisme Saudi berbeda dengan Wahabisme ISIS?

Tak berlebihan jika dikatakan kejahatan Saudi di negara-negara lain bisa dituangkan dalam ratusan halaman buku. Wahabisme Saudi bahkan juga menyasar pengikut Syiah di Nigeria, terutama Pemimpin Gerakan Islam Nigeria, Syekh Ibrahim Zakzaky.

Pengacara Syekh Zakzaky, Ishaq Adam Ishaq membongkar kejahatan Rezim Saudi terhadap kliennya. Dalam wawancara dengan Islam Times Rabu 16 Desember kemarin, ia mengatakan bahwa Saudi mengeluarkan jutaan dolar untuk menggencet Gerakan Islam Nigeria.

Ishaq mengatakan, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari telah ditugasi AS, Israel, dan Saudi untuk membunuh Syekh Zakzaky. Harus dikatakan bahwa Wahabisme Saudi adalah induk semua kelompok teroris, mulai dari al-Qaeda hingga Boko Haram dan ISIS.

Sejak ditahan 5 tahun lalu, Pemerintah Nigeria dengan beragam dalih menghalang-halangi pembebasan Syekh Zakzaky. Meski kondisi jasmaninya memburuk, Pemerintah Nigeria tidak memberikan fasilitas pengobatan kepadanya.

Tim Pengacara Syekh Zakzaky menyatakan, Pemerintah Nigeria tak akan menyetujui keputusan Pengadilan untuk membebaskannya, sebab mereka ditekan Saudi untuk menumpas gerakan Syiah di negara tersebut; tujuan yang juga mendorong ISIS melakukan pembantaian di Irak, Yaman, Suriah, dan negara-negara lain.

Dengan melihat ketertindasan Syekh Zakzaky, bisa dikatakan bahwa Wahabisme Saudi sama saja dengan Wahabisme ISIS, bahkan lebih berbahaya.