Cegah Serangan Balasan Palestina, Tel Aviv Mengemis Bantuan PBB dan Mesir

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Kanal 12 Israel pada Selasa 9 Mei mengabarkan bahwa Tel Aviv telah menjalin kontak dengan para mediator guna mencegah segala serangan balasan faksi-faksi Perlawanan Palestina.

Menurut laporan Kanal 12, Rezim Zionis menghubungi Mesir dan UNIFIL (Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di selatan Lebanon) via telepon demi menghindari segala kemungkinan konfrontasi di Tanah Pendudukan.

Jihad Islam dalam statemen yang dirilis hari ini menyatakan bahwa pihaknya tidak akan membuang-buang waktu untuk membalas kejahatan Rezim Zionis.

Jubir sayap militer Jihad Islam, Brigade al-Quds menegaskan bahwa darah syuhada akan mengukuhkan tekad Perlawanan untuk melanjutkan jalan mereka.

“Pembantaian yang dilakukan Rezim Zionis terhadap rakyat pemberani justru membuat kami semakin teguh dalam perlawanan hingga dibebaskannya seluruh Palestina,” kata Abu Hamzah.

“Kami akan mengiring jenazah para syahid kami, yaitu Sekretaris Dewan Militer Jihad al-Ghanam, Panglima Kawasan Utara di Brigade al-Quds, Khalil al-Buhtaini, dan salah satu komandan operasi militer di Tepi Barat, Tariq Muhammad Izzuddin,” imbuh Abu Hamzah.

“Darah para syahid hanya akan memperkuat tekad kami untuk melanjutkan jalan mereka. Allah memberi kami janji kemenangan dan kekuatan.”

“Kami tegaskan bahwa kami berada di pihak Perlawanan. Kami akan tetap teguh dalam memegang komitmen dan tugas kami di hadapan darah syuhada,” tandasnya.

Jet-jet tempur Rezim Zionis pada Selasa dini hari melancarkan serangan mendadak dalam operasi bersandi “Perisai dan Panah” ke sejumlah titik di kawasan Jalur Gaza.

Kemenkes Gaza mengumumkan bahwa sebanyak 13 warga Palestina gugur akibat serangan tersebut, sementara lebih dari 20 orang, termasuk wanita dan anak-anak, mengalami luka-luka.

Stasiun televisi al-Jazeera memberitakan bahwa tiga Komandan Jihad Islam, para istri mereka, dan beberapa anak mereka gugur dalam serangan Rezim Zionis ini.

Serangan ini dilakukan dengan kerja sama Tentara Israel dan Shin Bet serta menggunakan 40 jet tempur.