Cemaskan Balasan Perlawanan Palestina, Israel Liburkan Sekolah-sekolahnya Hingga Radius 40 Km dari Gaza

Share

POROS PERLAWANAN – Media-media Israel memberitakan bahwa ribuan pemukim Zionis di sekitar Gaza telah meninggalkan rumah-rumah mereka.

Dilansir Fars, laporan-laporan juga menyebutkan bahwa aktivitas sekolah-sekolah dalam radius 40 km dari Jalur Gaza dibekukan untuk sementara.

Melalui pengeras-pengeras suara di permukiman Zionis yang berbatasan dengan Lebanon, orang-orang Israel diminta untuk berada di dekat kawasan-kawasan aman.

Tempat-tempat perlindungan di sejumlah kawasan di permukiman-permukiman Zionis di sekitar Gaza juga telah dibuka.

Otoritas Rezim Zionis juga menginstruksikan agar tempat-tempat perlindungan di Tel Aviv dibuka untuk warga kota tersebut.

Harian Yedioth Ahronoth memberitakan bahwa kemungkinan pada Rabu 10 Mei 4.500 orang Israel kabur dari Sderot yang berada di dekat Jalur Gaza. Mereka melarikan diri karena orang-orang Zionis di sekitar Gaza mencemaskan serangan roket besar-besaran dari para pejuang Palestina.

Menteri Perang, Yoav Gallant juga menginstruksikan untuk melaksanakan proyek “Evakuasi Sukarela” di permukiman-permukiman Zionis sekitar Gaza. Keputusan ini secara jelas menunjukkan besarnya ketakutan serta kekhawatiran Otoritas Israel dan warga Zionis.

Menurut laporan Kanal 12 Israel, tahap awal proyek evakuasi ini mencakup pemindahan 5 ribu warga Zionis dari Sderot di Negev Barat. Orang-orang ini mengaku bahwa mereka ingin melewatkan beberapa hari di luar Jalur Gaza.

Selain para pemukim Zionis, sebagian besar serdadu Israel yang berada di pangkalan militer Zikim juga telah angkat kaki dari pangkalan tersebut. Pangkalan ini terletak di utara Jalur Gaza. Otoritas Israel mengumumkan bahwa warga dilarang hilir-mudik di jalur-jalur utama sekitar Gaza yang berada dalam jarak tembak para pejuang Palestina.

Jihad Islam dalam statemennya menyatakan bahwa pihaknya tidak akan membuang-buang waktu untuk membalas kejahatan Rezim Zionis.

Jubir sayap militer Jihad Islam, Brigade al-Quds menegaskan bahwa darah syuhada akan mengukuhkan tekad Perlawanan untuk melanjutkan jalan mereka.

“Pembantaian yang dilakukan Rezim Zionis terhadap rakyat pemberani justru membuat kami semakin teguh dalam perlawanan hingga dibebaskannya seluruh Palestina,” kata Abu Hamzah.