Ceracau Petinggi UEA Buktikan Agresi ke Yaman Proyek Zionis

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Wakil Kepala Polisi Dubai, Dhahi Khalfan di laman Twitter-nya mencuit, ”Memaksa kubu selatan Yaman untuk bersatu dengan kubu utara (Sanaa) sama saja dengan mengabaikan hak kelompok Sunni di selatan. Jika mereka jatuh ke cengkeraman Syiah Yaman, ini berarti menyerahkan seluruh Yaman kepada Iran.”

Kami di sini tidak akan berkomentar soal ceracau Khalfan ini, karena pernyataannya tidak layak untuk mendapatkan komentar kecil sekali pun. Kami hanya akan mengajukan beberapa pertanyaan agar pembaca bisa memahami masalah sebenarnya.

Pertama, jika kita menggunakan teori “si jenius” ini dan menerapkannya kepada negara-negara Arab-Islam lain, yang di sana terdapat berbagai mazhab Islam, apakah negara-negara itu akan bertahan atau malah hancur?

Kedua, bukankah pelaksanaan teori ini selaras dengan proyek AS-Zionis untuk memecah belah negara-negara Arab-Islam serta menjadikan mereka negara-negara yang saling bermusuhan, sehingga Rezim Zionis mendapatkan ruang untuk berkuasa di Kawasan?

Ketiga, bukankah statemen ini mengonfirmasi apa yang dahulu telah diperingatkan para pakar sejak awal Perang Yaman, bahwa tujuan dari agresi Koalisi Saudi bukan membela Pemerintah Yaman, tapi memecah belah negara itu?

Keempat, bukankah pernyataan Khalfan membenarkan analisis para pakar bahwa negara-negara agresor mengincar pulau, pelabuhan, pesisir, dan kekayaan Yaman?

Kelima, jika para pemimpin dan kelompok elite Arab menyikapi isu-isu penting, seperti persatuan dan kedaulatan negara-negara Arab serta masa depan bangsa mereka, dengan pola pikir semacam ini, bukankah pantas jika kita prihatin atas situasi saat ini?

Keenam, andai Khalfan dan orang-orang sejenisnya memiliki sedikit kebencian kepada Rezim Zionis sama seperti kebencian mereka kepada Iran dan Syiah, apakah Umat Islam akan tetap dalam keadaan lemah atau malah bertambah kuat?

Pada akhirnya harus dikatakan bahwa serumit atau sejahat apa pun proyek ini, dan apa pun upaya yang dikerahkan untuk mewujudkannya, atau sebanyak apa pun dana dikucurkan, tetap saja yang akan menentukan adalah tekad bangsa-bangsa.