Cermati Sikap Arogan Elite Washington, Dubes Rusia Pesimis Hubungan Rusia-AS Bakal Membaik di Masa Biden

Share

POROS PERLAWANAN – Dubes Rusia untuk AS, Anatoly Antonov menyatakan bahwa dirinya tak berharap banyak pada hubungan Moskow-Washington di masa Pemerintahan Joe Biden.

Dinukil Fars dari TASS, Antonov dalam rangka Hari Diplomat Rusia (10 Februari) mengatakan, ”Sejauh yang kita saksikan, kita tidak boleh berharap pada apa yang ada di depan kita dan yang akan kita hadapi.”

“Apa pun yang kita lakukan, kita lakukan dengan tepat. Kita akan membela kepentingan Rusia dengan tenang dan tidak panik, melalui cara perluasan hubungan Rusia-AS, kapan pun itu bisa dilakukan,” imbuhnya.

Menurut Antonov, Kedubes Rusia dalam beberapa tahun terakhir terpaksa melewati kondisi-kondisi paling sulit.

“Tiga mantan diplomat (AS) sama sekali tidak melakukan apa pun demi memperbaiki kondisi tinggalnya para diplomat Rusia di sini. Saat ini para diplomat Rusia menghadapi banyak tugas dan problem.”

Baru-baru ini, Biden dalam pidato pertamanya menjabarkan kebijakan luar negeri AS terhadap Rusia. Ia menyatakan bahwa “era toleransi AS terhadap kebijakan agresif Rusia, termasuk intervensi dalam Pemilu AS, serangan siber, dan peracunan warga sudah berakhir”.

Biden juga mengklaim tak akan ragu-ragu meningkatkan anggaran untuk melawan Rusia dan membela kepentingan vital AS.

Jubir Kremlin pun menanggapi dengan menyebut statemen Biden sebagai perang verbal yang tidak konstruktif. Terkait desakan Biden agar Rusia membebaskan seorang oposisi pro-Barat, Moskow menegaskan sudah tidak tahan lagi terhadap segala ultimatum Washington.

“Sayangnya, ini adalah perang verbal agresif dan tidak konstruktif. Sebelum ini, kami sudah menegaskan tak akan peduli terhadap statemen-statemen yang mirip pidato doktrin semacam ini,” kata Jubir Istana Kepresidenan Rusia.

Dalam kontak pertama para Menlu Rusia dan AS, Antony Blinken menyinggung soal Alexei Navalny. Sergey Lavrov pun segera mengingatkan Blinken agar AS menghormati hukum dan aturan Rusia.