China Desak AS Hentikan ‘Perilaku Banditnya’ Jarah Sumber Daya Suriah

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, China mendesak Amerika Serikat untuk segera berhenti menjarah sumber daya nasional Suriah setelah laporan mengatakan bahwa pasukan Amerika baru-baru ini mentransfer minyak Suriah yang dicuri ke Irak utara.

Jubir Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan pada Rabu bahwa AS menunjukkan “perilaku bandit” setelah dia diminta untuk mengomentari Washington yang mentransfer “minyak curian” ke Irak dari ladang minyak Suriah yang diduduki.

Suriah secara teratur melaporkan pasukan AS menyelundupkan minyak dan gandum dari negara yang dilanda perang itu.

Wang mengatakan bahwa 90 persen penduduk Suriah saat ini hidup di bawah garis kemiskinan dan dua pertiganya bergantung pada bantuan kemanusiaan. Lebih dari setengah populasi menderita kerawanan pangan, tambahnya.

“Militer AS masih menduduki daerah penghasil biji-bijian dan minyak utama di Suriah, mencuri dan menjarah sumber daya nasional Suriah, memperburuk krisis kemanusiaan lokal,” kata Wang.

Pekan lalu, Kantor Berita Arab Suriah (SANA) resmi melaporkan bahwa pasukan AS telah mengangkut truk tanker yang sarat dengan minyak curian dan kendaraan yang membawa peralatan militer dari wilayah al-Jazeera di provinsi Hasakah ke wilayah Irak.

Wang mengatakan bahwa warga Suriah telah menggambarkan kehadiran Amerika Serikat sebagai bentuk terorisme.

Amerika Serikat, katanya, selalu membual tentang apa yang disebut standar tertinggi hak asasi manusia dan supremasi hukum, tetapi tindakannya di Suriah membuktikan bahwa itu sebenarnya gagal dalam setiap aspek.

“Amerika Serikat harus menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Suriah, menanggapi seruan rakyat Suriah, segera mencabut sanksi sepihak terhadap Suriah, segera berhenti menjarah sumber daya nasional Suriah, dan menebus kerugian yang diderita rakyat Suriah dengan tindakan nyata,” kata Wang.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa AS perlu menarik pasukannya dari wilayah Suriah di sebelah timur Sungai Eufrat.

“Amerika harus meninggalkan timur Eufrat sekarang. Ini adalah hasil yang keluar dari proses Astana,” kata Erdogan, satu hari setelah pertemuan puncak proses Astana dengan Presiden Rusia dan Iran, menekankan bahwa mitra Astana-nya setuju dengan penilaian ini.

“Türki mengharapkan ini juga karena Amerikalah yang memberi makan kelompok teroris di sana,” kata Erdogan kepada wartawan dalam perjalanan kembali ke Türki, merujuk pada kelompok teror YPG/PKK, yang telah bermitra dengan AS dengan dalih memerangi teroris ISIS.