Dana dan Perangkat Spionase Saudi untuk Teroris Jatuh ke Tangan Aparat Keamanan Iran

Share

POROS PERLAWANAN – Direktur Pusat Studi Strategis dan Hubungan Internasional, Amir Mousavi pada Minggu malam berbicara tentang kerusuhan di Iran serta peran AS, Saudi, dan negara-negara Barat di dalamnya.

Dilaporkan Fars, Mousavi dalam wawancara dengan al-Mayadeen menyatakan bahwa proyek kerusuhan di Iran sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari. Kematian Mahsa Amini hanya sebuah alasan untuk mengeksekusi proyek tersebut.

Ia menjelaskan, aparat keamanan Iran mengetahui proyek tersebut. Di tahap awal, mereka membiarkan sindikat-sindikat rahasia untuk menampakkan diri terlebih dahulu. “Pernyataan Masoud Barzani (Pemimpin Kurdistan Irak) di awal kerusuhan dirilis untuk mendukung proyek ini,” kata Mousavi.

Analis masalah Timteng ini menambahkan, Arbil (Ibu Kota Kurdistan Irak) adalah pusat dinas-dinas intelijen untuk mengeksekusi proyek-proyek atas Iran. Mousavi berkata, ”Para petinggi Kurdistan menginginkan terbentuknya Kurdistan Raya. Sebab itu, mereka dengan dukungan Mossad berencana menyertakan etnis Kurdi Iran dan Suriah (dalam proyek ini).”

Ia menjelaskan bahwa serangan teror di Shiraz adalah bentuk balas dendam ISIS serta pendukungnya kepada Iran. “Tujuan dari menyerang Iran adalah menggoyahkan sikap para negosiator Iran (dalam perundingan nuklir). Namun hal ini tidak terjadi. Logika Iran dalam perundingan sudah tepat dan sesuai resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB,” tutur Mousavi.

“Jika tidak ada kesepakatan soal program nuklir, Teheran akan melanjutkan program ini hingga ke tahap yang tak bisa dibayangkan Barat. Iran telah memberikan pesan kepada seluruh pihak soal garansi-garansi yang diajukannya.”

Sehubungan dengan perundingan antara Teheran dan Riyadh, Mousavi menjelaskan, ”Iran melanjutkan kontak-kontak diplomatik. Riyadh akan menyesali pemutusan perundingan dengan Teheran. Draf kesepakatan antara Iran dan Saudi sudah siap di Baghdad, tapi Saudi tidak bisa mengambil keputusan dalam hal ini.”

“Riyadh menyokong kerusuhan di Iran dan mengirim uang serta perangkat spionase ke kelompok-kelompok teroris di Iran. Namun uang dan perangkat ini jatuh ke tangan aparat keamanan Iran,” kata Mousavi.

Di akhir wawancara, Mousavi menyinggung proyek AS-Israel untuk memisahkan Provinsi Sistan-Baluchestan dari Iran. Ia mengatakan, tujuan dari proyek ini adalah agar Iran tidak mendapat keuntungan dari pelabuhan Chabahar yang menghubungkan Iran dengan India dan Pakistan.