‘Ekspor Revolusi Iran’ Temukan Maknanya di Demo-demo Mahasiswa AS dan Eropa Pro-Palestina

Share

POROS PERLAWANAN-Berlangsungnya aksi-aksi pro-Palestina yang dilakukan mahasiswa AS dan Eropa  ditanggapi oleh Ketua Mahkamah Agung Iran Mohammad Jaafar Montazeri.

“Berbagai aksi dukungan untuk warga Gaza, yang akhir-akhir ini dilakukan para mahasiswa AS dan Eropa di jantung negara-negara Barat, menunjukkan bahwa nurani pusat-pusat keilmuan, mahasiswa, dan para dosen telah terjaga. Mereak tidak bisa berdiam diri di hadapan kejahatan, kebrutalan, genosida, dan pembantaian terhadap rakyat tertindas Palestina,” kata Montazeri, diberitakan ISNA.

“Gelombang kebangkitan di tengah mahasiswa AS dan Eropa dalam membela warga Gaza membuat Rezim Zionis dan AS tidak bisa meredam kebangkitan dan aksi protes ini, kendati Israel sudah menghabiskan banyak uang dan AS mengambil kebijakan-kebijakan rahasia. Gelombang ini bersumber pada Revolusi Islam. Pada hari ketika Imam Khomeini berkata bahwa Revolusi ini akan diekspor, makna ucapan beliau bisa disaksikan dalam aksi-aksi mahasiswa AS,” tandasnya.

Sementara itu, harian Haaretz melaporkan bahwa akibat demo-demo anti-Zionis di berbagai universitas besar AS, Israel menghadapi boikot akademik yang belum pernah dialami sebelum ini.

Boikot semacam ini bisa membahayakan forum-forum universitas Israel, juga mendatangkan kerugian kepada sektor ekonominya.

Media-media Zionis mengabarkan, ada tanda-tanda bahwa para periset Israel diboikot di berbagai universitas luar negeri. Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan boikot internasional atas Israel.

Media-media mengutip Menteri Pendidikan Israel yang mengatakan,”Kami berniat mengajukan proposal sesegera mungkin kepada Kabinet. Namun proposal semacam ini membutuhkan anggaran besar.”

Harian Times of Israel menukil laporan Kementerian Sains dan Teknologi Israel, yang menunjukkan bahwa sejak 7 Oktober, minat para periset akademi-akademi Eropa untuk bekerja sama dengan para periset Israel telah merosot drastis.