Gerakan Mahasiswa Anti-Zionis Meluas dari AS ke Prancis

Share

POROS PERLAWANAN– Diberitakan al-Alam, sumber-sumber Prancis mengabarkan bahwa kelas-kelas di Universitas Ilmu Politik Paris diliburkan, menyusul meluasnya demo-demo yang menentang perang di Gaza.

Setelah para mahasiswa AS, kini para mahasiswa Prancis juga bangkit untuk mendukung Palestina dan mengutuk kejahatan Rezim Zionis.

Universitas Sorbonne dan Sciences Po (Universitas Ilmu Politik) Paris kini berubah menjadi pusat gerakan anti-Zionis para mahasiswa Prancis.

Para mahasiswa Sciences Po melakukan pemogokan setelah kawan-kawan mereka ditangkap. Mereka juga meliburkan kelas-kelas mereka pada Jumat malam dan berkumpul di depan kampus sebagai bentuk dukungan untuk warga Gaza.

Para mahasiswa Prancis memegang bendera Palestina dan foto para mahasiswa yang ditangkap. Sembari menyatakan dukungan untuk bangsa Palestina, mereka meneriakkan yel-yel “Israel pembunuh dan kriminalis, Macron sekutu dan kaki tangan” serta mengkritik kinerja Pemerintah Prancis.

Pada hari Kamis lalu, sekelompok mahasiswa pendukung Palestina berkumpul di depan Universitas Sorbonne, tempat Macron berpidato tentang Eropa dan tantangan-tantangan yang dihadapinya. Sejumlah media mengabarkan, sebagian besar mahasiswa pendemo itu ditangkap aparat kepolisian.

Polisi masih belum mengumumkan jumlah pasti para mahasiswa Prancis yang ditangkap.

Setelah ditekennya tuntutan gencatan senjata segera dan larangan pengiriman senjata ke Tel Aviv di Parlemen Inggris, sejumlah besar pendemo Inggris berkumpul di depan kantor BBC. Mereka memprotes media-media yang tidak merefleksikan fakta dan menuntut dukungan media untuk isu Palestina.

Dalam pandangan mereka, Pemerintah Inggris secara sengaja menolak untuk menuntut Israel dan media-media pro-Zionis.

Para pendemo meyakini, mereka harus mengangkat suara di hadapan Pemerintah-pemerintah dan media pendukung Zionis. Menurut mereka, suara bangsa-bangsa harus mengalahkan suara Pemerintah-pemerintah, sebab gerakan rakyat adalah faktor yang paling membuat cemas Pemerintahan.