H-1 Pemungutan Suara Kabinet Netanyahu, Faksi-faksi Perlawanan Adakan Latihan Perang

Share

POROS PERLAWANAN – Ruang komando gabungan faksi-faksi Perlawanan di Gaza mengumumkan berlangsungnya latihan militer bertajuk “al-Rukn al-Shadid 3” di perbatasan dengan Tanah Pendudukan.

Diberitakan al-Alam, statemen faksi-faksi Perlawanan menjelaskan bahwa berbagai jenis senjata berat dan semiberat digunakan dalam latihan perang tersebut.

Tujuan latihan perang itu adalah mengevaluasi kecepatan dan kesiapan Perlawanan untuk menghadapi segala bentuk insiden dan agresi Musuh Zionis.

Ruang komando gabungan di Gaza meliputi Brigade Izzuddin al-Qasam (Hamas), Brigade al-Quds (Jihad Islam), dan faksi-faksi bersenjata Palestina lainnya.

Latihan perang ini diadakan sehari sebelum Parlemen Israel mengadakan pemungutan suara untuk Kabinet Benyamin Netanyahu, yang diisi oleh partai-partai sayap kanan anti-Palestina dan anti-Arab.

Pada Selasa lalu, faksi-faksi Perlawanan menegaskan bahwa Kabinet baru Israel tidak akan mampu menghancurkan perlawanan bangsa Palestina.

“Apa yang tidak bisa diwujudkan para petinggi Rezim Penjajah sejak Perang al-Furqan, juga tidak akan bisa diwujudkan oleh para pemimpin radikalnya di Kabinet fasis ini,” kata Jubir Hamas, Abdullatif al-Qanu’.

Ia menambahkan bahwa Netanyahua dan Itamar Ben-Gvir akan terguling sama seperti PM Israel terdahulu, Ehud Olmert dan Menlu Tzipi Livni.

Al-Qanu’ menegaskan bahwa Perang al-Furqan (2008) telah menggagalkan tujuan-tujuan Rezim Zionis dan memupus mimpi-mimpinya untuk melenyapkan Perlawanan.

Anggota Kantor Informasi Komite-komite Perlawanan, Muhammad al-Barim mengatakan bahwa Perang al-Furqan adalah titik balik penting dalam sejarah konfrontasi dengan Israel, sebab dalam perang itu khayalan hancurnya Perlawanan musnah dan tahap baru telah dimulai.

Menurutnya, pembentukan Kabinet baru dan radikal Israel harus menjadi awal untuk persatuan bangsa Palestina terkait program politik Perlawanan dan terbebasnya Palestina dari semua kesepakatan yang ditandatangani dengan Rezim Zionis.

Pada 27 Desember 2008, Israel menyerang Gaza dengan puluhan jet tempur dan membombardir puluhan basis pemerintahan dan keamanan milik Hamas. Dalam perang itu, sebanyak 1.436 orang, termasuk 410 anak, 104 wanita, dan 100 lansia gugur, sementara 5.400 lainnya terluka.

Dalam serangan balasan dengan rudal, faksi-faksi Perlawanan Palestina sukses menewaskan 13 Zionis dan melukai 300 lainnya.