Hamas Bantah Dukung Pertukaran Dubes Turki-Israel

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Hamas menegaskan rumor yang beredar bahwa salah satu Jubirnya mendukung pertukaran Dubes antara Turki dan Israel adalah “tidak benar”.

Stasiun televisi al-Mayadeen melaporkan bahwa Hamas menyatakan kembali sikapnya dalam menentang semua bentuk normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis, termasuk pertukaran Dubes antara Ankara dan Tel Aviv.

Jubir Jihad Islam, Tariq Salma pada Kamis lalu mengecam keras pertukaran Dubes Turki-Israel dan peningkatan hubungan keduanya ke level tertinggi.

Dalam statemen singkatnya, Salma berkata bahwa pertukaran Dubes di tengah berlanjutnya kejahatan, teror, dan agresi Rezim Penjajah akan memberinya motivasi untuk melakukan lebih banyak tindak kriminal.

“Normalisasi dalam bentuk apa pun, dilakukan oleh negara Arab atau Islam mana pun, ibarat menusukkan belati di tubuh rakyat Palestina,” tandas Salma.

PM Israel, Yair Lapid dan Presiden Turki, Recep Tayip Erdogan pada Selasa lalu melakukan kontak via telepon. Dalam perbincangan tersebut, keduanya secara resmi mengumumkan normalisasi penuh hubungan Tel Aviv-Ankara dan pertukaran Dubes. Keberadaan Dubes di sebuah negara adalah penanda level tertinggi hubungan antara kedua belah pihak.

Meski Hamas dan Jihad Islam mengecam pedas normalisasi ini, namun Menlu Pemerintah Otonomi Palestina, Riyadh al-Maliki memujinya. Al-Maliki mengklaim, normalisasi hubungan Turki-Israel bisa memperbaiki kondisi rakyat Palestina.

Hubungan Ankara dan Tel Aviv memburuk sejak 12 tahun lalu, menyusul serangan komando Rezim Zionis ke kapal bantuan kemanusiaan Navi Marmara. Tentara Israel pada 2010 menyerang armada laut Navi Marmara yang membawa bantuan kemanusiaan berlabel “Armada Kebebasan” untuk Jalur Gaza. Serangan itu telah menewaskan 10 penumpang kapal tersebut.