Hamas: Setop Suplai Senjata ke Israel Lebih Penting dari Kirim Bantuan Udara ke Gaza

Share

POROS PERLAWANAN– Diberitakan al-Alam, salah seorang petinggi Hamas Usamah Hamdan pada Selasa malam 5 Maret mengatakan,”Kami pada 2 hari lalu telah menjelaskan pandangan kami dan menekankan syarat-syarat untuk gencatan senjata. Kami meminta gencatan senjata, mundurnya pasukan Israel secara total, dan kepulangan para pengungsi Palestina.”

“Israel masih menggunakan taktik penguluran waktu terhadap proposal-proposal gencatan senjata. Musuh memanfaatkan pembantaian massal sebagai alat tekan guna menghalangi rakyat Palestina memperoleh hak-hak mereka. Namun ketahuilah bahwa apa yang tidak bisa diperoleh di medan perang, juga tidak akan bisa didapatkan mereka dari meja perundingan.”

Hamdan menegaskan, segala bentuk pertukaran tawanan hanya akan dilakukan setelah gencatan senjata dan dipenuhinya seluruh syarat-syarat Hamas.

“Pembunuhan massal dan penargetan konvoi-konvoi bantuan masih terus berlanjut. Bantuan-bantuan udara hanya memenuhi sebagian kecil kebutuhan warga Gaza,” lanjutnya.

“Kami katakan kepada Washington bahwa yang lebih penting dari mengirim bantuan via udara adalah menghentikan pasokan senjata kepada Israel.”

“Jika kami bersikap lebih lunak, itu demi melindungi darah rakyat kami. Namun di saat bersamaan, kami juga siap untuk bertempur. Rakyat kami tidak akan menerima kesepakatan apa pun yang tidak mencakup gencatan senjata dan penghentian blokade. Perlawanan akan tetap berlanjut sebagai pelindung pengorbanan rakyat kami dan pengusiran musuh.”

“Negara-negara Arab-Islam harus mengambil langkah tegas untuk menghentikan pembantaian warga Gaza. Kami meminta masyarakat dunia melakukan tekanan nyata untuk membuka perlintasan demi masuknya bantuan kemanusiaan,” tandas Hamdan.

Ia menyatakan, Rezim Zionis sama sekali tidak mementingkan gencatan dan pembebasan para tawanan israel.