Hari Konyol Biden, Mulai dari ‘Perang Delusif versus Iran’ hingga ‘Bisikan Menyeramkan’

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Presiden AS Joe Biden pada Kamis 24 Juni lalu kembali mengatakan hal-hal konyol saat berpidato di North Carolina. Ia mengatakan, Corona merenggut lebih banyak nyawa orang AS daripada seluruh perang yang dijalani AS pada abad silam. Saat menyebut perang-perang itu, ia mengungkit “perang Iran vs AS” yang tidak pernah terjadi sama sekali.

“Di tahun lalu, kita kehilangan 600 ribu orang di AS. Ini lebih banyak dari semua nyawa yang hilang dalam Perang Dunia I dan II, Perang Vietnam, Irak, Iran, semua tempat, dan Afghanistan. Dalam satu tahun, kita memberikan korban lebih banyak dari tiap perang besar di abad ke-20 dan 21,” ujar Biden, seperti diberitakan New York Post.

Kengawuran Biden tak berhenti sampai di situ. Pada hari yang sama dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih, ia melakukan gerakan-gerakan tak lazim. Saat menanggapi pertanyaan jurnalis tentang draf reformasi infrastruktur, ia memberikan jawabannya dengan berbisik-bisik.

Kekonyolan ini tak pelak membuat Biden viral di medsos, selain kembali memunculkan kekhawatiran soal kesehatan akalnya.

Salah satu pengguna Twitter mencuit dengan sindiran tajam di akunnya, ”Tolong satu orang bertanya kepada Biden, sejak kapan kita berperang dengan Iran? Saya pasti tidak menyadari (soal perang ini).”

Pengguna lain dengan nada humor bertanya, ”Apakah Biden baru saja menyatakan perang melawan Iran saat ini juga? Dia baru saja mencantumkan Iran dalam daftar negara-negara yang diperangi AS.”

Twitter pada Kamis lalu juga dipenuhi dengan obrolan soal konferensi pers Biden. Netizen menyebutnya sebagai “konferensi pers menyeramkan” dan tagar #CreepyJoe (Joe yang mengerikan) menjadi tren di Twitter.

Sejumlah anggota Kongres dari Republik, seperti Andy Biggs dari Arizona dan Claudia Tenney dari New York, turut berkomentar bahwa perilaku Biden “aneh dan menyeramkan”.

Sebelum ini, mantan dokter Gedung Putih dan anggota partai Republik dari Texas, Ronny Jackson mengabarkan dirinya tengah membagi-bagi surat di antara koleganya di Majelis Perwakilan AS. Dalam surat itu, ia meminta Biden menjalani tes agar diketahui apakah dari aspek mental ia cocok untuk mengomandani semua Angkatan Bersenjata AS atau tidak.