Hizbullah dan Amal: Lebih dari Sebelumnya, Saat ini Budaya Perlawanan adalah Kebutuhan Nasional Lebanon

Share

POROS PERLAWANAN – Hizbullah dan kelompok Amal pada Selasa 20 April merilis pernyataan bersama setelah bertemu di selatan Lebanon. Dalam statemen itu, kedua kelompok menekankan kuatnya hubungan antara Hizbullah dan Amal, serta kelanjutan kerja sama di berbagai bidang, terutama dalam kondisi krisis ekonomi dan medis Lebanon.

“Dalam peringatan operasi militer Israel ke selatan Lebanon yang dibarengi kejahatan Rezim ini di selatan Lebanon, terutama di Nabtiyeh, Qana, dan al-Mansouri, Israel masih saja melanjutkan sikap represifnya terhadap Lebanon. Israel terus melanggar wilayah udara, darat, dan laut Lebanon, serta menjadikan zona udara Lebanon sebagai perlintasan untuk melakukan agresi ke Suriah,” demikian isi statemen Hizbullah dan Amal, sebagaimana dikutip Fars dari al-Ahed.

“Dalam kondisi semacam ini, keyakinan nasional harus diperkuat bahwa budaya dan senjata Perlawanan, selain Tentara dan Bangsa, merupakan kebutuhan nasional lebih dari sebelum ini. Perlawanan dibutuhkan untuk membendung agresi Rezim Zionis atas Lebanon dan melindungi kekayaannya.”

Terkait masalah krisis pembentukan Kabinet di Lebanon, Hizbullah dan Amal dalam statemen itu menekankan agar semua kendala segera dihilangkan. Kedua kelompok ini menyatakan, harus dibentuk sebuah pemerintahan yang bisa menyelamatkan Lebanon dari keruntuhan, membasmi korupsi, dan mewujudkan kehendak rakyat Lebanon dalam melaksanakan UUD tanpa mementingkan keuntungan pribadi.

Di lain pihak, Menteri Perang Israel Benny Gantz di hadapan Tentara Rezim Zionis mengatakan, ”Hizbullah berusaha menantang sistem keamanan Israel dengan cara-cara baru.”

Hal ini disampaikan Gantz di akhir kunjungannya ke Markas Komando Front Utara Tentara Israel. Dia disertai sejumlah perwira Tentara Israel dalam kunjungan tersebut.

Kunjungan Gantz ke perbatasan Lebanon bersamaan dengan berakhirnya pelatihan Brigade Nahal. Brigade ini bertugas untuk mensimulasikan perang di Lebanon.

Dia mengklaim, ”Kita akan melawan segala ancaman. Jika Hizbullah menantang Tentara dan Kabinet Israel, mereka akan menerima konsekuensi berat. Namun saya berharap itu tidak terjadi.”