Popularitas PM Israel Terus Merosot, Tentara Israel Tolak Bertemu Saat Dikunjungi Netanyahu

Share

POROS PERLAWANAN– Harian Israel Haaretz pada Jumat 23 Februari membocorkan, sekelompok serdadu Israel di utara Tanah Pendudukan menolak bertemu dengan PM Benyamin Netanyahu.

Diberitakan Fars, Sputnik mengutip dari Haaretz bahwa Netanyahu pada Jumat kemarin mengunjungi salah satu pangkalan militer Israel di kawasan Jabal al-Syekh di perbatasan Tanah Pendudukan-Lebanon. Laporan Haaretz menyatakan bahwa “sejumlah besar serdadu Israel enggan menemui Netanyahu.”

Menurut laporan ini, begitu para serdadu mengetahui bahwa PM Israel tiba di pangkalan, mereka segera meminta izin dari atasan mereka untuk tidak menemui Netanyahu. Hanya sebagian kecil serdadu di pangkalan tersebut yang bertemu dengan PM Israel.

Berdasarkan data-data sebuah jajak pendapat, baru-baru ini harian Maariv memberitakan bahwa popularitas Netanyahu di tengah para pemukim Zionis telah merosot. Menurut Maariv, andai saat ini Pemilu dilangsungkan di Tanah Pendudukan, Netanyahu tidak bakal menang.

Sebelum ini, Institut Demokrasi Israel juga melakukan sebuah jajak pendapat dari 756 pemukim Zionis yang dipilih secara acak. Hasil jajak pendapat itu serupa dengan yang di atas.

Data-data jajak pendapat ini menunjukkan, hanya 15 persen audiens yang menginginkan Netanyahu tetap menjabat sebagai PM Israel jika perang di Gaza berakhir.

Sementara sebanyak 23 persen audiens menyatakan lebih memilih anggota Kabinet Perang Benny Gantz sebagai suksesor Netanyahu.

Harian New York Times pada hari Jumat kemarin menyatakan, tujuan yang diumumkan Netanyahu dari agresi ke Gaza “masih terlalu jauh dari jangkauan.” Kesimpulan ini disampaikan setelah New York Times mewawancarai sejumlah pejabat keamanan Israel.

Sumber-sumber New York Times itu mengakui, proyek penghancuran Hamas membutuhkan operasi jangka panjang.

“Apakah misi ini akan dilanjutkan anak-anak saya? Jawabannya ya,” kata seorang pejabat intelijen IDF.