Iran Desak Inggris Lunasi Utang Senilai 400 Juta Euro yang Sengaja Ditunggaknya Selama 40 Tahun

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Kementerian Pertahanan Iran mendesak Inggris untuk mengambil langkah-langkah “praktis dan cepat” untuk menyelesaikan utangnya yang sudah mengendap selama 40 tahun lebih ke Teheran dalam bentuk tank yang seharusnya dikirimkan London ke negara itu.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian mencatat bahwa Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace sendiri telah mengakui utang negaranya kepada Iran, menambahkan bahwa keputusan internasional yang valid juga telah menyatakan Inggris bertanggung jawab dalam kasus tersebut, IRNA melaporkan pada hari Kamis.

International Military Services (IMS), anak perusahaan dari Kementerian Pertahanan Inggris, menandatangani kontrak pada tahun 1971 untuk menjual lebih dari 1.750 tank Chieftain dan kendaraan lapis baja ke Iran. Kesepakatan itu dibatalkan setelah raja Iran Mohammad Reza Shah digulingkan selama Revolusi Islam 1979. Iran, bagaimanapun, telah membayar tank-tank yang belum dikirim tersebut.

Arbiter internasional memutuskan pada 2008 bahwa Inggris memiliki utang yang diperkirakan mencapai £ 400 juta. Keputusan internasional sebelumnya juga menyatakan bahwa Iran memiliki hak untuk mengklaim bunga atas piutangnya.

Kementerian Pertahanan Iran menyatakan bahwa penolakan IMS untuk melunasi tunggakan telah memaksa Iran untuk menggunakan arbitrase internasional, menambahkan bahwa perusahaan tersebut masih dalam keadaan gagal bayar, meskipun putusan menyatakan bahwa mereka berkewajiban untuk membayar utangnya.

“Otoritas terkait di Inggris telah mencoba untuk menghindari tanggung jawab mereka sebagai pihak yang bertanggung jawab di arena internasional, terutama di mata bangsa Iran”, sebut pernyataan itu.

Dalam upayanya mengingkari kewajiban membayar, tambahnya, pejabat Inggris telah menggunakan sanksi illegal yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Iran sebagai dalihnya.

“London diharapkan untuk mengambil langkah praktis dan cepat [dalam hal ini] agar tidak memperpanjang ketidakpuasan dan kekhawatiran Pemerintah dan bangsa Iran terhadap Inggris,” kata Kementerian itu.