Jihad Islam: Israel akan Terpaksa Tukar Tawanan

Share

POROS PERLAWANAN– Wasekjen Jihad Islam, Muhammad al-Handi dalam wawancara eksklusif dengan al-Jazeera menegaskan,”Seberapa pun lamanya agresi Israel ke Gaza berlangsung, pada akhirnya mereka akan terpaksa melakukan pertukaran tawanan.”

Dilansir Fars, al-Handi dalam lanjutan wawancara itu bicara soal “kemenangan yang dinantikan meski bangsa Palestina harus menderita”, perimbangan politik-militer yang diciptakan Operasi Badai al-Aqsa, serta partisipasi Jihad Islam dalam perang.

“Kami telah mengevaluasi bahwa Brigade al-Quds (sayap militer Jihad Islam) memiliki kesiapan di level militer dan lapangan”, kata al-Handi.

“Proses pertukaran tawanan bukan hanya terbatas pada Jihad Islam atau Hamas saja, tapi berkaitan dengan seluruh rakyat Palestina. Sebab lebih dari 6 ribu tahanan Palestina berada di penjara-penjara Israel, yang merupakan para pemimpin dan pejuang bangsa ini.”

“Brigade al-Quds dari sisi militer dalam kondisi ideal. Mereka juga terus menghadapi pasukan musuh yang menyerang Gaza dengan mortir dan rudal.”

“Brigade al-Quds melanjutkan peluncuran rudal ke kedalaman Israel dan pemukiman-pemukiman di sekitar Gaza. Pasukan kami memiliki semangat tinggi dan siap berperang untuk waktu yang lama.”

Saat ditanya al-Jazeera soal tujuan operasi Jihad Islam di selatan Lebanon, al-Handi menjawab,”Pesan dilaksanakannya operasi dari front Lebanon adalah penegasan bahwa kami adalah satu bangsa, satu norma, dan menghadapi satu musuh. Israel tidak hanya menargetkan Palestina saja, tapi seluruh umat kita.”

Al-Handi mengecam negara-negara Arab yang dalam pertemuan di Kairo tidak mampu mengirim walau setetes air ke Gaza. Ia menyatakan, sikap negara-negara Arab ini tidak memiliki nilai atau bobot di mata Israel dan AS.