Kataib Hizbullah: Kaburnya al-Kadhimi dari Pengadilan Tak Akan Menyelamatkannya

Share

POROS PERLAWANAN – Jubir Kataib Hizbullah Irak, Muhammad Muhyi menegaskan bahwa semua pelaku kejahatan teror atas Syahid Qassem Soleimani dan Syahid Abu Mahdi al-Muhandis harus dijatuhi hukuman. Ia menambahkan bahwa mantan PM Irak, Mustafa al-Kadhimi tidak akan selamat meski mencoba menghindari pengadilan.

“AS dan sebagian pihak-pihak domestik berusaha menghalang-halangi (proses pengadilan). Jika AS saja tidak aman dari hukuman, bagaimana mungkin para antek dan pengkhianat bisa merasa aman?” kata Muhyi kepada Fars.

“Sudah tentu al-Kadhimi berlindung ke para majikan AS-nya. Semua bukti menunjukkan keterlibatannya dalam teror bandara Baghdad dan kerja samanya dalam kejahatan ini.”

“Sejak awal terjadinya teror, kami di Kataib Hizbullah sudah melayangkan tudingan ke arah al-Kadhimi. Kaburnya dia tidak menyelamatkan dirinya dari pengadilan dan pembalasan secara adil. Semua pelaku kejahatan ini, baik di dalam atau di luar, harus menerima balasan.”

Ia lalu bicara tentang peran Syahid Soleimani dan Syahid Abu Mahdi dalam membentuk al-Hashd al-Shaabi. “Jika bukan karena dua syahid ini, al-Hashd al-Shaabi tidak akan terbentuk. Mereka berhasil menghimpun faksi-faksi Perlawanan Islam di bawah satu payung. Mereka menciptakan ruang operasi untuk memanajemen perang dengan menyatukan upaya dan sarana. Mereka mendirikan al-Hashd al-Shaabi, yang merupakan sebuah instansi militer profesional, berpengalaman, terhormat, dan pelindung bangsa Irak. Lembaga ini sudah terbukti mampu menghadapi konspirasi dan krisis yang diciptakan AS bersama para anteknya,” kata Muhyi.

“Sejak awal peperangan melawan ISIS dan membebaskan kawasan-kawasan yang diduduki, dua syahid ini telah menekankan persatuan nasional dan partisipasi semua kalangan, suku, dan ras bangsa Irak dalam perjuangan. Sebab itu, Syiah, Sunni, Yazidi, Kristen, Arab, Kurdi, dan Turkaman, semua mereka terlibat dalam operasi-operasi pembebasan. Para warga kawasan-kawasan yang diduduki selalu menantikan kedatangan para pejuang al-Hashd al-Shaabi dan faksi-faksi Perlawanan untuk membebaskan mereka. Spirit semacam ini terus berlanjut selama operasi-operasi pembebasan,” tandas Muhyi.