Kataib Hizbullah: Statemen Pompeo Bocorkan Pengkhianatan Sejumlah Tokoh Keamanan Irak

Share

POROS PERLAWANAN – Fars memberitakan, Kataib Hizbullah Irak menanggapi pernyataan mantan Menlu AS, Mike Pompeo terkait teror terhadap Syahid Qassem Soleimani dan Syahid Abu Mahdi al-Muhandis.

Kataib Hizbullah dalam statemennya menyatakan, ”Setiap hari fakta-fakta baru kejahatan besar yang dilakukan Negara Kejahatan (AS) terhadap para Panglima Kemenangan, Syahid Qassem Soleimani dan Syahid Abu Mahdi al-Muhandis di bandara Baghdad terus dibeberkan, termasuk fakta pengkhianatan dan konspirasi anasir Kurdi dan tokoh-tokoh keamanan Irak yang melayani kepentingan AS di bandara, bahkan bisa saja dalam kejahatan terhadap bangsa Irak.”

Al-Maalomah melaporkan, Kataib Hizbullah menyebut bahwa pernyataan Pompeo tentang teror ini telah membuktikan kebenaran ucapan-ucapan faksi Perlawanan ini dan sikapnya terkait tudingan kepada Direktur dan anasir Badan Intelijen Irak soal keterlibatan mereka dalam pembunuhan Syahid Soleimani dan Syahid Abu Mahdi.

Dalam statemen ini disebutkan, skandal ini menempatkan perangkat yudikatif Irak dan DPR di hadapan tanggung jawab besar, yang menuntut penyelidikan menyeluruh untuk menyingkap aspek-aspek kejahatan ini, para pelaku, dan peran Kedubes AS dalam operasi teror serta spionase atas bangsa Irak.

Di lain pihak, anggota Aliansi al-Fath di Parlemen Irak, Rafiq al-Salihi pada Minggu 19 Juni kemarin mengabarkan dibukanya berkas terbesar penyelidikan Parlemen terkait teror di bandara Baghdad. Al-Salihi mengatakan, pernyataan Pompeo sangat mengguncang dan membeberkan keterlibatan sejumlah tokoh Irak dalam kejahatan ini.

“Pompeo telah membocorkan detail-detail mengerikan dan rahasia terkait serangan AS ke Irak serta intervensi dalam urusan domestik. Aliansi al-Fath telah melakukan langkah praktis untuk memulai penyelidikan terbesasr Parlemen melalui komite-komite khusus. Setiap orang yang terlibat dan semua mata-mata Kedubes AS akan dituntut dan diserahkan kepada Pengadilan. Penyelidikan ini mencakup pemanggilan para panglima senior keamanan Irak untuk mengetahui detail peristiwa, apa yang sebenarnya terjadi, kadar infiltrasi AS di Biro-biro Keamanan Irak serta kerja sama mereka dalam kejahatan ini,” tandas al-Salihi.