Kecam PNA, Faksi-faksi Palestina: Para Pejuang Ditangkapi, Siapa yang Diuntungkan?

Share

POROS PERLAWANAN – Sayap militer Fatah, Brigade Syuhada al-Aqsa pada Senin malam 17 Juli menegaskan bahwa pihaknya tidak berperan dalam penangkapan dan pengejaran para pejuang Palestina yang dilakukan Pasukan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA).

“Kami meminta dari saudara-saudara kami di Biro-biro Keamanan (PNA) untuk memperbaiki jalur mereka dan menghentikan pengejaran sayap-sayap militer (faksi-faksi Perlawanan). Membantu orang zalim lebih buruk dari pelaku kezaliman itu sendiri. Janganlah kalian menjadi penolong orang zalim (Rezim Zionis),” tegas Brigade Syuhada al-Aqsa, dikutip Fars dari Shehab News.

PNA telah menangkap sejumlah personel Perlawanan di Tepi Barat. Faksi-faksi Perlawanan memandang penangkapan-penangkapan ini bermuatan politik dan menegaskan bahwa tindakan semacam ini dilakukan dalam koridor berlanjutnya koordinasi keamanan Ramallah dengan Tel Aviv.

Setelah operasi besar-besaran Militer Israel ke kamp Jenin beberapa waktu lalu, PNA dalam sebuah aksi ulangan yang lebih bernuansa sandiwara mengaku bahwa Ramallah “akan mengakhiri koordinasi keamanan dengan Tel Aviv”; klaim yang berkali-kali ditegaskan oleh faksi-faksi Perlawanan bahwa itu “sama sekali tidak dijalankan”.

Brigade Jenin, yang berafiliasi kepada Jihad Islam, menyatakan bahwa “tindakan tidak nasionalis dan etis PNA dalam menangkapi para pejuang akan mengacaukan situasi dan menyeretnya ke tahap yang akibatnya sangat buruk”.

Dalam statemennya, Brigade Jenin meminta dari warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat untuk melakukan unjuk rasa dan menyatakan amarah mereka terhadap penangkapan para pejuang ini. Brigade ini menegaskan, ”Pengejaran dan penangkapan para pejuang, yang telah mewakili semua dalam membela negeri, adalah noda aib yang tidak akan dilupakan sejarah.”

Brigade ini menyatakan bahwa upaya Israel telah menyatu dengan upaya PNA dalam memburu para pejuang, lalu menambahkan, ”Kita harus mengajukan pertanyaan ini: apa kesalahan para pejuang sehingga mereka harus ditangkap? Untuk keuntungan siapa?”