Kenapa AS Sangat Cemas Kehilangan Niger?

Share

POROS PERLAWANAN– Baru-baru ini, Pemerintah Militer Niger memutuskan untuk membatalkan kerja sama militer dengan AS, juga mengusir pasukan AS dari negara tersebut.

Para pakar masalah Afrika menyatakan, jika AS terpaksa angkat kaki dari Niger, Washington “bukan hanya kehilangan sebuah negara Afrika saja, tapi juga akan kehilangan pusat kekuasaannya atas barat dan utara Benua Afrika.”

Dalam wawancara dengan ISNA, pakar masalah Afrika Jafar Qanadbashi menjelaskan alasan Niyama membatalkan kerja sama militer dengan Washington dan mengusir pasukan AS. Ia mengatakan,”Salah satu hal sensitif bagi rakyat Niger dan barat Afrika adalah tipe pandangan negara-negara lain, termasuk Barat, terhadap mereka. Mereka tidak suka dengan cara pandang rasis dan arogan sejumlah negara Barat terhadap Niger. Selain itu, AS sebelum ini juga kerap melanggar kedaulatan dan integritas Niger.”

“Kita melihat bahwa AS berkali-kali memasuki Niger tanpa izin serta mengurangi atau menambah pasukan militernya di negara itu. Pada hakikatnya, AS mengabaikan integritas Niger. Padahal dalam beberapa tahun terakhir, isu integritas dan perhatian negara-negara lain terhadapnya sangat penting bagi negara-negara barat dan tengah Afrika. Sangat penting bagi rakyat di kawasan ini bahwa negara-negara lain jangan menjarah kekayaan mereka jika berada di kawasan tersebut.”

Qanadbashi menyatakan, kebijakan-kebijakan yang diambil Pemerintah Militer Niger bukan kebijakan sebuah kelompok pelaku kudeta, tapi kebijakan yang mendapat dukungan kuat dari rakyat.

“Saat ini, salah satu pangkalan drone terpenting di dunia dibangun AS di Niger. Ini adalah salah satu alasan kenapa Niger sangat vital bagi Washington.”

“Di timur, Niger bertetangga dengan negara seperti Chad yang memiliki banyak sumur minyak. Dari arah barat daya, Niger bertetangga dengan Nigeria, yang juga mempunyai sumber-sumber minyak. Sementara di utara, ada negara-negara seperti Libya dan Aljazair, yang juga negara kaya dalam hal energi. AS melalui Niger mengawasi sumber-sumber minyak dan energi tersebut.”

“Pada hakikatnya, Niger adalah salah satu instrumen utama Pemerintah AS untuk mengawasi energi Afrika dan menjauhkan para rival, termasuk China, dari sumber-sumber tersebut. Dari sisi lain, harus dicamkan bahwa Niger memiliki sumber-sumber uranium, sehingga dari sisi ini, Niger juga penting bagi AS.”

Menurut Qanadbashi, AS sangat terhina ketika sebuah negara Afrika membatalkan kesepakatan militernya dengan Washington. AS khawatir bahwa tindakan ini akan ditiru oleh sejumlah negara Afrika lainnya.