Kirim Surat ke Netanyahu, Ratusan Serdadu Israel Ancam Hengkang dari Perang

Share

 

POROS PERLAWANAN-Dalam surat yang ditujukan kepada Benyamin Netanyahu dan Yoav Gallant, sejumlah serdadu Israel menyatakan bahwa “garis merah telah dilewati.” Mereka menegaskan akan keluar dari Militer jika kesepakatan pertukaran tawanan tidak segera diwujudkan.

Dilansir al-Alam, sebanyak 130 serdadu dalam surat tersebut menyatakan,”Berlanjutnya perang di Gaza bukan hanya menunda kepulangan para sandera, namun juga membahayakan nyawa mereka. Jika Kabinet tidak segera mengubah jalur dan tidak berusaha menjamin terwujudnya kesepakatan untuk memulangkan para sandera ke rumah, kami tidak bisa meneruskan pengabdian kami.”

“Bagi sebagian dari kami, garis merah sudah terlewati, sementara bagi sebagian lain garis tersebut mulai dilewati. Jika kesepakatan pembebasan sandera tidak dibuat, kami tidak akan mengabdi.”

Kelompok ini mencakup para serdadu reguler dan cadangan. Sebagian dari mereka sudah terjun di medan perang sejak Oktober tahun silam di Gaza dan perbatasan utara Tanah Pendudukan.

Diprediksi bahwa dari 521 orang Israel yang ditawan Hamas pada 7 Oktober 2023, hanya 97 tawanan yang masih hidup.

Sementara itu, Militer Israel mengumumkan bahwa sejak dimulainya serangan darat ke selatan Lebanon, sebanyak 11 serdadu Zionis tewas dan 168 lainnya terluka.

“Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 38 serdadu terluka di perbatasan utara,” kata Militer Israel.

Sebelum ini, Hizbullah mengumumkan bahwa sejumlah serdadu Rezim Zionis berusaha menyusup ke kawasan Mais al-Jabal di selatan Lebanon melalui kawasan Tufa. Namun mereka disergap Hizbullah dengan serangan roket.

Israel mengeklaim bahwa pascateror Sekjen Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah, Hizbullah akan kebingungan seperti anak ayam kehilangan induknya. Namun fakta di lapangan berkata sebaliknya. Intensitas serangan Hizbullah ke permukiman-permukiman Zionis masih terjaga, bahkan melebihi sebelumnya.