Korea Utara Janji Balas Inggris yang Jadi ‘Boneka Amerika’ Terkait Sanksi Terbarunya Atas Pyongyang

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Korea Utara mengatakan bahwa Inggris akan “menerima konsekuensi pahit” untuk pengenaan sanksi baru terhadap Pyongyang.

Inggris pada hari Senin, mengumumkan sanksi yang ditimpakan pada Biro 7 Kementerian Keamanan Negara dan Biro Pemasyarakatan Keamanan Rakyat Korea Utara, yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan fasilitas penahanan.

Pada hari Sabtu, seorang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengutuk sanksi baru oleh Pemerintah Inggris, memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa Inggris akan “menerima konsekuensi pahit” untuk langkah-langkah tersebut.

Juru Bicara itu, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Pemerintah Inggris adalah “boneka” Amerika Serikat.

“Tindakan Inggris ini adalah skema politik tercela yang mengikuti jejak kebijakan permusuhan AS terhadap DPRK,” kata Juru Bicara itu. “Inggris pasti akan dibuat membayar harganya.”

Para pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan bahwa dalih dari sanksi Inggris “didasarkan pada pemalsuan yang diberikan oleh ‘pembelot’ bajingan.”

Langkah ini adalah sanksi unilateral pertama oleh Pemerintah Inggris terhadap Korea Utara sejak resmi keluar dari Uni Eropa (UE) pada Januari.

“Jika Inggris menarik diri dari Uni Eropa, dengan menyatakan ‘identitasnya’, mereka tidak seharusnya secara buta mengikuti AS, tetapi sebaliknya berperilaku berdasarkan sudut pandangnya sendiri,” kata pejabat Korea Utara itu.

Korea Utara dan Inggris menjalin hubungan diplomatik pada tahun 2000. Namun, Kedutaan Besar Inggris di Pyongyang telah ditutup sejak akhir Mei lalu dan semua staf diplomatiknya telah meninggalkan negara itu -sebuah langkah yang terkait dengan pembatasan terkait virus Corona yang diberlakukan sejak awal tahun ini.